icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Mitra / Cerita Mitra / Peluang Usaha Kerupuk Mie Sangrai yang Wujudkan Banyak Mimpi
icon-lang
icon-lang

Peluang Usaha Kerupuk Mie Sangrai yang Wujudkan Banyak Mimpi

By Tim Blog Amartha - 26 Feb 2024 - 3 min membaca

Siapa disini yang wajib sedia kerupuk sebagai pelengkap makanan utama? Tenang, bukan kamu saja yang punya kebiasaan ini. Faktanya camilan renyah ini memang sangat akrab bagi hampir setiap orang Indonesia untuk dinikmati karena kehadiran kerupuk dapat membangkitkan selera makan.

Ada banyak sekali jenis kerupuk di Indonesia yang bisa kamu pilih. Salah satu yang menjadi favorit adalah kerupuk mie sangrai. Kerupuk mie kuning atau sering disebut kerupuk ojay atau juga kerupuk mie sangrai sudah menjadi kuliner khas Cimaung, kabupaten Bandung sejak lama.

Pembuatan aneka jenis kerupuk ojay atau kerupuk mie sangrai tidak memerlukan keterampilan khusus, yaitu cukup menggunakan alat yang sederhana dan bahan yang tidak sulit didapat. Bahkan industri rumah tangga produksi kerupuk mie ojay ini juga dapat kamu temui di berbagai kota di Jawa Barat, salah satunya di daerah Cimaung, Bandung.

Biasanya produksi pembuatan kerupuk mie sangrai terbagi dua yakni pembuatan kerupuk mentah dan kerupuk matangnya yang sama-sama menghasilkan potensi keuntungan. Potensi inilah yang dilihat oleh salah satu mitra Amartha, Ibu Tarliah untuk membuka produksi kerupuk matang mie sangrai.

Perjalanan Usaha Produksi Kerupuk Mie Sangrai Ibu Tarliah

AMF08098.jpg

Seperti yang sudah disebutkan, jenis kerupuk yang dijual ibu Tarliah adalah kerupuk mie sangrai yang sudah matang. Keunikan dari kerupuk ini adalah matangnya bukan digoreng, tetapi disangrai menggunakan pasir yang dipanaskan di wajan berukuran besar. 

Kerupuk pasir umumnya aman dikonsumsi karena bahan pembuatannya aman dan menggunakan garam khusus. Cara pembuatan inilah yang membuat kerupuk pasir renyah dan gurih.

Kerupuk mie dapat dijadikan santapan harian sebagai pendamping menu utama, atau bisa juga sebagai cemilan sore yang disajikan dengan cocolan sambal. Namun, mendekati bulan Ramadhan, kerupuk ini akan mengalami peningkatan permintaan.

Ibu Tariah sudah menjalani usaha kerupuk mie sangrai ini selama lima tahun. Sebelumnya, Ibu Tarliah bekerja di pabrik konveksi namun akhirnya memilih menjalankan usaha ini karena orang tua dari Ibu Tarliah sudah tidak bisa melakukan bisnis ini lagi.

Dahulu Ibu hanya bekerja sendiri bersama bapak (suami), yang awalnya cuma produksi 20 kg dari kerupuk mentah dalam seminggu, sekarang Ibu bisa mencapai 80 kg kerupuk mentah/seminggu yang dibantu oleh lima orang karyawannya.

Selama menjalankan usaha kerupuk mie sangrai ini, Ibu merasa sangat bangga karena sudah membuka lapangan kerja sebanyak lima orang yang bekerja di rumah produksinya, serta puluhan ibu-ibu rumah tangga lainnya untuk membantu dalam pengemasan di rumahnya masing-masing.

Produksi setiap hari, hasil kerupuk mie sangrai yang telah selesai digoreng langsung dikemas dan dibawa ke pasar, disebar ke toko-toko dan juga dijajakan keliling menggunakan mobil juga motor oleh karyawan ibu. Cocok dijadikan oleh-oleh, kerupuk mie sangrai ini bahkan sudah didistribusikan ke Pangalengan, Sukabumi, Bandung, Jakarta dan lain sebagainya.

Harapan Usaha Produksi Mie Sangrai Bersama Amartha 

AMF08123.jpg

Kini sudah lima tahun terhitung sejak Ibu Tarliah bergabung di Amartha. Selama itu pula Ibu sudah menjalani usaha kerupuk mie sangrai ini dengan dukungan modal sebesar Rp6 juta rupiah dari pendana Amartha.

“Alhamdulillah modal sebesar 6 juta dari (pendana) Amartha, bisa Ibu gunakan untuk membeli bumbu, membeli kerupuk mentah, kayu bakar dan juga alat memasak untuk membantu bisnis ini berkembang.”

Berkat pendanaan tersebut produksi Ibu menjadi semakin besar dan membuat pendapatan ibu juga meningkat mencapai Rp3 juta dalam seminggu. Dari keuntungan yang dikumpulkan, Ibu kini bisa menyewa pabrik rumahan sebagai tempat untuk memasak dan menjemur kerupuk agar tidak perlu lagi bekerja di rumah Ibu yang sempit. Sebagai tambahan Ibu juga telah membeli mobil yang berguna untuk mengantarkan hasil kerupuk, setelah sebelumnya hanya menyewa.

Namun, harapan ibu tak berhenti sampai disini. Ibu memiliki mimpi yang lebih besar, yakni ingin menyewa tempat lagi yang lebih besar. Hal ini dimaksudkan agar bisa menampung ibu-ibu pekerja yang membantu membungkus kerupuk di satu tempat saja karena selama ini ibu-ibu pekerja mengerjakannya dari rumah masing-masing.

Ibu juga berharap usaha ini dapat terus menjadi lebih besar agar dapat menyekolahkan ketiga anaknya hingga setinggi-tingginya.

Simak video selengkapnya disini:

Dukung Perempuan Tangguh di Amartha

Ini saatnya kita bersama-sama dukung bisnis pengusaha UMKM wanita tak hanya Ibu Tarliah, tapi juga pengusaha lainnya di seluruh Indonesia agar mereka bisa terus meningkatkan kesejahteraan merata. Amartha mengajak kamu untuk turut mendukung perempuan UMKM lainnya di seluruh Indonesia dengan download dan lakukan pendanaan di Amartha.

Sekarang giliran Anda mainkan peran Anda bersama kami. Ada keuntungan imbal hasil sampai 15% flat per tahun yang bisa pendana baik dapatkan setiap modalin satu mitra usaha mulai dari 100 ribu rupiah.

Download aplikasi Amartha di Android

Download aplikasi Amartha di iOS

Artikel Terkait

Lestarikan Budaya Indonesia dengan Bisnis Anyaman Bilik

Cerita Mitra

Manisnya Keuntungan Usaha Tani dari Budidaya Strawberry

Cerita Mitra

Peluang Usaha Kerupuk Mie Sangrai yang Wujudkan Banyak Mimpi

Cerita Mitra

Hidupi Keluarga Hingga Buka Lapangan Kerja dari Usaha Budidaya Lobak Putih

Cerita Mitra

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://access.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png