icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Bisnis / Apa Itu Microfinance? Berikut Pengertian, Sejarah, dan Fungsinya
icon-lang
icon-lang

Apa Itu Microfinance? Berikut Pengertian, Sejarah, dan Fungsinya

By Tim Blog Amartha - 5 Apr 2024 - 3 min membaca

Apa itu microfinance? Microfinance atau biasa juga disebut microfinancing adalah termasuk solusi dalam menyediakan pendanaan bagi masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah. Khususnya mereka yang merupakan pelaku usaha kecil. Melalui microfinancing, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan untuk melancarkan usaha tersebut.

Dampak positif ketika usaha kecil semakin maju adalah pelaku usahanya pun turut mengalami peningkatan ekonomi. Itulah salah satu tujuan utama microfinancing, yakni mengentaskan kemiskinan. 

Simak bagaimana sistem microfinance mulai berkembang di Indonesia hingga berbagai fungsinya berikut ini!

Apa Itu Microfinance?

Istilah microfinance terdiri dari dua kata, yaitu micro dan finance. Micro atau mikro dalam bahasa Indonesia memiliki arti kecil. Lalu, finance atau financing berarti keuangan atau pembiayaan.

Secara singkat, microfinance mengacu pada pembiayaan atau pendanaan bagi usaha kecil. Skala usaha yang termasuk dalam target sistem microfinance adalah mereka yang berpenghasilan di bawah atau setara dengan Rp100 juta per tahun. 

Kegiatan pembiayaan dalam microfinance terdiri dari pemberian kredit, deposit, hingga transfer uang. Adapun nominal kredit yang diberikan kepada pelaku usaha mulai dari Rp50 juta sampai dengan Rp500 juta. 

Menentukan jumlah tersebut melihat jenis usaha dan kebutuhannya. Untuk usaha di desa dan kelurahan bisa mendapat sebesar Rp50 juta. Lalu, untuk usaha di kecamatan nominal kreditnya mencapai Rp100 juta. Sementara itu, usaha di kota atau kabupaten bisa mendapatkan Rp500 juta.

Bila dibandingkan dengan pinjaman usaha pada umumnya, jumlah tersebut memang lebih kecil. Namun, biasanya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan para pelaku usaha. Mengingat pembiayaan diperuntukkan bagi usaha berjenis UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).

Kini, kamu juga bisa turut berpartisipasi dalam mendanai UMKM melalui microfinancing marketplace seperti Amartha.

Sejarah Perkembangan Microfinance

Microfinance di Indonesia dimulai ketika sistem keuangan negara masih dalam pengawasan ketat pemerintah Hindia Belanda. Lembaga microfinance sendiri berawal dari lembaga perkreditan rakyat yang memiliki nama De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Hoofden.

Pendiri lembaga tersebut adalah Raden Aria Wiriaatmadja, seorang patih dari Purwokerto. Beliau mendirikannya di abad ke-19 atau tahun 1895. Raden Aria mendirikan lembaga tersebut dengan tujuan agar pegawai negeri pribumi terhindar dari hutang. 

Kemudian, De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Hoofden berubah menjadi BRI (Bank Rakyat Indonesia) pada tahun 1946. BRI pun semakin berkembang pesat seiring waktu. Bank tersebut tetap membantu pelaku usaha skala kecil melalui layanan KUR (Kredit Usaha Mikro).

Baca Juga: Business Sustainability Adalah: Pengertian, Tujuan, dan Cara Tepat Mencapainya

Jenis Microfinance

Setelah mengetahui pengertian dan sejarah singkat microfinance, kamu perlu memahami bahwa pembiayaan tersebut terdiri dari dua jenis. Terdapat pinjaman konsumtif dan produktif, yang selengkapnya dapat kamu simak di bawah ini:

Pinjaman Konsumtif

Jenis pertama adalah pinjaman konsumtif yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Umumnya, pembiayaan diberikan agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan primer berupa pangan, sandang, serta papan.

Microfinance konsumtif yang biasa ditemui di kalangan masyarakat menengah ke bawah contohnya KKB (Kredit Kendaraan Bermotor) dan juga KPR ( Kredit Kepemilikan Rumah).

Pinjaman Produktif

Jenis microfinance produktif merupakan pembiayaan yang ditujukan demi membeli aset, mengembangkan usaha, ataupun berinvestasi. Melalui pinjaman produktif, sebuah layanan barang atau jasa mampu menambah nilai dan pemasukannya. 

Contoh pinjaman produktif adalah modal kerja atau kredit usaha. Sistem pembiayaan produktif pun sangat penting dalam microfinance. Terutama bagi pelaku usaha skala kecil. Sebab, dapat mendukung kemandirian usaha. 

Fungsi Microfinance

Terdapat berbagai fungsi dari keberadaan microfinance dalam sistem perekonomian negara, di antaranya:

1. Mewujudkan Pemerataan Ekonomi

Lembaga microfinance membiayai pelaku UMKM agar dapat mengembangkan usahanya melalui pemberian modal usaha. Secara garis besar, hal tersebut akan membantu mewujudkan pemerataan ekonomi bagi masyarakat menengah ke bawah. Terutama mereka yang tinggal di pedesaan.

2. Menaikkan Taraf Kehidupan Masyarakat

Pemerataan ekonomi kemudian akan memengaruhi taraf hidup masyarakat. Mereka yang sebelumnya kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, kini sudah tidak kesulitan lagi. Ini karena pendanaan modal melalui microfinance memudahkan pelaku UMKM meningkatkan aktivitas usahanya. 

Keuntungan atau laba dari usaha tersebut pun turut bertambah pula seiring kemajuan usaha. Jadi, masyarakat yang menjalankan UMKM akan memiliki keuntungan yang cukup. Bisa untuk mengembangkan usaha maupun memenuhi kebutuhan hariannya.

3. Membantu Mengentaskan Kemiskinan

Fungsi microfinance berikutnya adalah mengentaskan kemiskinan di masyarakat menengah ke bawah. Tidak hanya memberi modal pada pelaku UMKM saja, microfinance juga membiayai masyarakat miskin yang ingin memulai usaha. 

Bila sukses mengembangkan usahanya, maka mereka akan mendapatkan penghasilan tetap dari profit usaha tersebut. Ini membuka peluang agar masyarakat dapat memperbaiki kondisi ekonominya.

4. Menjadikan Sistem Keuangan Negara Inklusif

Masyarakat menengah ke bawah umumnya mengalami keterbatasan akses pada fasilitas bank konvensional. Itulah mengapa, microfinance hadir sebagai solusi penyedia layanan keuangan perbankan dan lembaga keuangan sejenis.

Mereka yang sebelumnya sulit mengakses layanan bank pun akhirnya bisa mendapatkannya melalui microfinance. Jadi, sistem keuangan negara inklusif karena bisa terakses oleh seluruh golongan masyarakat. 

5. Menambah Lapangan Pekerjaan

UMKM yang berkembang melalui pendanaan dari microfinance berpeluang besar mengalami ekspansi bisnis. Ketika hal tersebut terjadi, otomatis akan menambah lapangan pekerjaan baru. 

Sebab, kegiatan usahanya mengalami kenaikan. Maka dari itu, butuh lebih banyak SDM (sumber daya manusia) demi melancarkan operasional bisnis. Ini akan membuat semakin banyak pula pihak yang meningkat taraf hidupnya.

Tentang Amartha Sebagai Microfinance Marketplace

Apakah kamu tertarik mendapatkan passive income dengan mendanai UMKM di lembaga microfinance

Amartha telah menjangkau pengusaha mikro di lebih dari 42.000 desa untuk memberikan dana modal usaha bagi pengembangan UMKM yang membutuhkan. Selain itu, Amartha juga memberdayakan perempuan desa untuk mewujudkan pemerataan kesejahteraan. 

Selama 14 tahun beroperasi, Amartha konsisten memberikan dampak bagi UMKM. Lebih dari 8.000 anggota tim lapangan Amartha siap mengoptimasi pengaliran pinjaman agar cepat dan juga akurat.

Kamu bisa mendapatkan passive income melalui imbal hasil mingguan di Amartha. Mulai dengan Rp100 ribu saja! Kamu berpeluang mendapatkan imbal hasil sampai dengan 15% flat per tahun. 

Jangan khawatir, risiko investasi pendanaan kamu terukur dan akurat. Sebab, Amartha menerapkan credit scoring melalui machine learning yang tepat. 

Langkah pendanaan pun cukup praktis. Kamu cukup unduh aplikasi Amartha di App Store atau Google Play Store. Setelah itu, lakukan pendaftaran agar bisa memilih mitra untuk didanai. Pada aplikasi Amartha, skor kredit mitra hingga dampak pendanaan dapat kamu ketahui dengan mudah.

Bila telah mantap menentukan mitra, selesaikan pendanaan kamu. Setelah itu, periksa kelancaran pembayaran dari mitra. Angsuran akan kamu terima dalam bentuk saldo pada aplikasi Amartha.

Sistem tanggung renteng kami pilih agar meminimalkan gagal bayar. Amartha juga mendapatkan izin dan pengawasan dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Jadi, mari mendanai di microfinance marketplace Amartha

Tunggu apalagi, ayo download dan mulai pendanaan berdampak kamu!

Download aplikasi Amartha di Android
Download aplikasi Amartha di iOS

Artikel Terkait

Microfinance

Apa Itu Microfinance? Berikut Pengertian, Sejarah, dan Fungsinya

Berapa Modal Usaha Angkringan? Ini Rinciannya

Tips Bisnis

Sekarang Menabung Di Bank Sentuh Bunga 0%. Rugikah?

Keuangan

Cara Mudah Bantu UMKM Indonesia Untuk Bangkit

Deretan 10 Bisnis Bikin Kaya Yang Dijalani Miliarder Dunia

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://access.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png