icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Pendana / Keuangan / Strategi Investasi Akhir Tahun yang Tak Boleh Terlewatkan
icon-lang
icon-lang

Strategi Investasi Akhir Tahun yang Tak Boleh Terlewatkan

By Team Amartha Blog - 27 Dec 2022 - 3 min membaca

Menjelang akhir tahun, biasanya ada banyak hal yang harus dilakukan oleh seorang investor. Sebelum melakukan investasi akhir tahun, kamu perlu melakukan evaluasi target investasimu apakah sudah sesuai harapan ataukah belum.

Jika belum, kamu bisa merencanakan ulang portofolio investasimu untuk rencana satu tahun ke depan. Tentu saja, dalam perencanaan ini kamu perlu memperhatikan dari segi risiko, dana dan kondisi yang terjadi di pasar. Nah, kamu bisa dapat strateginya di ulasan berikut ini!

Strategi Investasi Akhir Tahun Jika Harga Pasar Naik Turun

Sangat penting bagi kamu yang ingin investasi untuk mengetahui bagaimana strategi yang harus dilakukan saat harga pasar naik turun. Berikut ini strateginya!

1. Tahan

Seorang investor harus mempunyai skill menahan diri. Maksudnya? Begini, dalam dunia investasi tentu ada saat di mana harga pasar mengalami penurunan dan kenaikan. Apabila pasar sedang dalam keadaan yang tidak stabil, artinya jangka naik dan turunnya harga sangat pendek, sebaiknya kamu menahan diri untuk tidak mengambil tindakan apa pun.

2. Top Up

Jika dalam suatu keadaan kondisi pasar buruk atau harga produk sangat anjlok, tapi prospek kedepannya produk ini cukup baik. Maka, itulah saat yang tepat untuk melakukan pembelian produk di harga yang murah. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan lebih banyak unit yang suatu saat bisa dijual kembali saat harga sedang naik.

Strategi investasi ini bisa kamu terapkan jika nilai investasi masih belum memenuhi target. Misalkan kamu menargetkan nilai investasi sebesar Rp15 juta. Namun, karena kinerjanya yang kurang maksimal, di portofolio hanya senilai Rp12 juta saja. Tentu dalam hal ini kamu perlu menambah Rp3 juta supaya bisa memenuhi target awal.

3. Pindah Instrumen

Jika kamu sudah melakukan analisis pasar dan melihat kondisinya yang mulai membaik, kamu bisa memindahkan uangmu pada instrumen dengan prospek imbal hasil yang lebih tinggi.

Misalnya kamu bisa pindah instrumen dari reksadana pasar uang ke reksadana saham yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika keadaan pasar reksadana saham sedang tidak stabil, uangmu bisa aman jika memindahkannya ke reksadana pasar uang dengan risiko yang rendah.

4. Cut Loss

Cut loss itu ibaratkan pil pahit yang terpaksa ditelan investor saat mengalami kerugian. Contohnya, kamu membeli reksadana saham senilai Rp2000 per unit. Kemudian, harga pasar turun menjadi Rp1.500 per unit. Harusnya, dalam keadaan seperti ini, kamu hanya perlu diam dan menunggu keadaan pasar membaik. 

Namun, kamu membutuhkan uang dalam waktu dekat. Artinya, mau tidak mau kamu harus segera menjual produk dengan harga yang lebih rendah dari harga beli karena khawatir harga akan jauh lebih anjlok.

Baca Juga: Menuju Resolusi Baru, Ini Pentingnya Evaluasi Keuangan Akhir Tahun

Strategi Investasi Akhir Tahun untuk Perbaikan Portofolio

Jika kamu melakukan investasi dan kini sudah berjalan satu tahun, berikut ini adalah strategi memperbaiki portofolio kamu untuk tahun mendatang!

1. Evaluasi Produk

Dalam masa kuartal terakhir adalah masanya investor melakukan evaluasi kembali terhadap portofolio. Dalam hal ini, kamu bisa mengevaluasi perkembangan imbal hasil dari instrumen investasi. 

Kemudian, kamu bisa menganalisa pasar untuk kedepannya. Dengan begitu, kamu bisa menyesuaikan instrumen investasi di akhir tahun yang akan kamu pilih untuk menyeimbangkan komposisi portofolio. Perhatikan juga apakah selama setahun ini, dana investasimu berlangsung sesuai dengan rencana atau belum.

2. Atur Ulang Instrumen

Investasi di era saat ini menjadi lebih mudah karena investor memiliki kesempatan untuk bisa mengatur ulang portofolio investasinya. Dalam hal ini, kamu bisa mengatur ulang portofolio supaya sesuai dengan profil risiko, jangka waktu investasi dan tujuan kamu melakukan investasi.

Pengaturan ulang portofolio bisa dilakukan dengan melakukan pemindahan instrumen dari pasar uang ke saham atau melakukan pembelian instrument secara rutin. Ini penting sebagai strategi untuk investasi akhir tahun supaya portofolio investasi kamu sesuai dengan jalurnya.

3. Pilih Instrumen Investasi yang Tepat

Selain melakukan evaluasi dan menyeimbangkan portofolio, kamu juga perlu memilih instrumen investasi yang tepat untuk mendapat imbal hasil sesuai dengan harapan. Untuk rencana investasi jangka panjang, investasi di P2P lending bisa menjadi pilihan.

Perlu diketahui P2P lending adalah jenis investasi dengan jangka waktu. Artinya, dana kamu bisa dicairkan hanya ketika jatuh tempo. Meski begitu, jenis investasi ini memiliki risiko yang rendah.

Amartha adalah salah satu pilihan instrumen investasi tepat yang sudah berizin dan terdaftar di OJK. Di sini, kamu bisa berinvestasi mulai dari Rp100.000 dan bisa mendapatkan imbal hasil hingga 15% flat setiap tahunnya!

Investasi di Amartha Saja!

Bagaimana sudah punya gambaran untuk investasi akhir tahun ini? Kalau kamu masih ragu dan bingung memilih instrumen investasi, microfinance marketplace Amartha bisa menjadi pilihan investasi untukmu untuk raih kebebasan finansial dan mendapat passive income. Tunggu apalagi, yuk beri dukung bisnis UMKM di seluruh Indonesia agar lebih maju dan berkembang.

Download aplikasi Amartha di Android
Download aplikasi Amartha di iOS

Artikel Terkait

4 Bisnis Investasi Online Populer Menguntungkan

Keuangan
perusahaan fintech

Apa Itu Perusahaan Fintech: Pengertian, Jenis dan Manfaatnya

Produk Terbaru Bisnis

Pasti Untung! Ini Dia 5 Strategi Usaha Cafe Modal 5 Juta

Tips Bisnis

5 Cara Mengelola Keuangan Rumah Tangga Agar Lebih Hemat

Keuangan

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://access.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png