icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Bisnis / B2B Artinya: Pengertian, Karakteristik, dan Contohnya
icon-lang
icon-lang

B2B Artinya: Pengertian, Karakteristik, dan Contohnya

By Tim Blog Amartha - 11 Dec 2023 - 3 min membaca

Sebagian orang mungkin masih belum mengetahui B2B artinya apa. B2B adalah singkatan dari business to business, ini merupakan sebuah praktik penjualan yang dilakukan oleh suatu perusahaan.

Lalu, produk apakah yang mereka jual? Bagaimana karakteristiknya? Nah, agar kamu tidak bingung, mari intip penjelasan lengkapnya di bawah ini! Mulai dari pengertian, karakteristik, hingga contoh usaha dari B2B.

Pengertian B2B

Bagi orang yang masih awam, istilah B2B seolah terasa asing di telinga. Hal ini karena mereka lebih mengenal perusahaan yang menjalankan business to costumer atau B2C. Mungkin kamu mengenal B2C sebagai proses jual beli produk atau jasa, tapi B2B tidak demikian.

B2B artinya proses penjualan yang dilakukan oleh suatu perusahaan ke perusahaan lainnya. Sebagai contoh, ada sebuah perusahaan yang menyediakan layanan videografi. 

Perusahaan tersebut tidak menawarkan jasanya langsung ke konsumen, melainkan ke perusahaan lain seperti jasa WO (Wedding Organizer) misalnya. Bentuk kerjasama antar perusahaan tersebut disebut sebagai praktik B2B.

Contoh lainnya yaitu produsen pakaian yang membeli jasa iklan dari perusahaan iklan komersial. Dalam hal ini, perusahaan iklan tidak akan langsung berinteraksi dengan pengguna akhir karena jasa iklan hanya bisa dimanfaatkan oleh sesama pelaku bisnis.

Karakteristik B2B

Dari pengertian di atas, dapat diketahui jika B2B artinya transaksi yang dilakukan oleh perusahaan satu dengan perusahaan lain. Agar lebih mengerti, cobalah perhatikan beberapa karakteristik dari B2B di bawah ini:

1. Transaksi Bisnis Lebih Kompleks

Praktik marketing B2B umumnya memiliki transaksi yang lebih kompleks. Pasalnya, perusahaan B2B harus melewati beberapa tahapan transaksi sesuai SOP yang tersedia. Tentunya, ini berbeda dengan transaksi jual beli yang umumnya ditemui. 

Prosedur bisnis B2B memiliki sistem jual beli yang tidak sederhana. Perusahaan penyuplai dan perusahaan konsumen harus mencapai tahap kecocokan terlebih dahulu. Dengan begitu, kerjasama B2B baru bisa terjalin.

2. Hubungan Bisnis Berkelanjutan

Umumnya, kegiatan bisnis B2B memiliki landasan hubungan kerja yang baik karena telah dibangun selama bertahun-tahun. Perusahan akan lebih selektif dalam menentukan produsen yang berhak menerima barang dan jasanya. Hal inilah yang mendukung terjadinya kerjasama yang saling menguntungkan dalam jangka panjang.

3. Negosiasi Bisnis di Awal

Sebelum ke tahap deal, transaksi B2B akan melakukan negosiasi pada awal perjanjian kerja sama. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerugian atau hal yang tidak diinginkan dalam kerja sama tersebut. Adapun negosiasi ini akan meliputi pasokan bahan/barang serta perjanjian lainnya.

4. Kerjasama Jangka Panjang

Kerjasama B2B umumnya akan berlangsung dalam jangka waktu yang cukup panjang. Hal ini bertujuan untuk menjaga pasokan serta kontinuitas produksi dari perusahaan tersebut.

5. Terdapat Standarisasi Baku

Dalam kerjasama B2B, terdapat hal-hal yang sudah terstandar secara baku. Prosedur ini wajib ditaati oleh setiap perusahaan yang menjalin kerja sama tersebut. Hal ini bertujuan untuk menghindari hal-hal berisiko dan bisa mengganggu stabilitas produksi.

Baca Juga: Apa Itu Bisnis B2B?

Perbedaan B2B dan B2C

Setelah memahami karakteristik B2B di atas, mungkin kamu masih bertanya-tanya apa perbedaannya dengan B2C? Pada dasarnya, B2B dan B2C merupakan jenis prosedur bisnis yang berbeda. 

B2B artinya kegiatan bisnis yang dilakukan antar perusahaan, sementara B2C merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara perusahaan dengan konsumen. Tentunya B2C ini terjadi setelah tahap B2B.

B2C akan memposisikan perusahaan sebagai produsen dan konsumen akhir sebagai penerima/pengguna produk tersebut. Dalam prosedur ini, konsumen dan produsen bisa berinteraksi secara langsung. Transaksi yang terjalin juga tidak kompleks seperti B2B sehingga bisa dilakukan dengan lebih mudah dan cepat.

Selain itu, proses pemasarannya pun berbeda. B2C akan memasang iklan dengan titik tumpu di sisi konsumen, sementara B2B akan memasang iklan dengan tumpuan untuk memenuhi kebutuhan industri yang berkaitan.

Contoh Usaha B2B

Setelah mengetahui B2B artinya apa, karakteristik, serta perbedaannya dengan B2C, pastinya kamu penasaran contoh perusahaan yang menerapkan sistem B2B. Nah, di bawah ini ada beberapa contoh perusahaan yang menerapkan sistem kerja sama B2B.

1. Industri Otomotif

Contoh pertama perusahaan yang menjalankan usaha B2B yaitu industri otomotif. Dalam proses pembuatan sebuah mobil atau motor, tentunya akan dibutuhkan berbagai jenis komponen utama dan spare part atau suku cadang.

Beberapa perlengkapan yang dibutuhkan yaitu seperti komponen ban, kaca, atau bahkan aluminium untuk body kendaraan itu sendiri. Umumnya, sangat jarang perusahaan yang memproduksi perlengkapan tersebut.

Oleh karena itu, perusahaan otomotif akan bekerja sama dengan banyak perusahaan manufaktur dan berperan menjadi supplier bagi perusahaan-perusahaan tersebut.

2. Supplier Bahan Mentah

Bahan mentah tentunya sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang menawarkan produk jadi bagi konsumennya. Umumnya, perusahaan B2C sulit menemukan bahan mentahnya sendiri. Pasalnya, barang mentah membutuhkan proses yang cukup memakan banyak modal agar menjadi barang yang siap pakai.

Selain itu, waktu yang dibutuhkan dalam proses pengolahannya juga cenderung panjang. Maka dari itu, mereka akan lebih memilih untuk bekerja sama dengan perusahaan penyedia bahan mentah sebagai supplier bahan. Kemudian mereka akan mengolahnya kembali menjadi barang jadi.

Umumnya, harga barang yang ditawarkan oleh supplier bahan mentah yaitu harga borongan atau partai besar. Oleh karena itu, tidak heran jika harganya lebih murah. Dengan ini, tentunya perusahaan B2C akan sangat terbantu dengan adanya perusahaan B2B.

3. Produk Marketing Service

Di zaman yang sudah modern seperti saat ini, tentunya sudah banyak perusahaan B2C yang memahami digital marketing. Kini, fungsi media sosial sudah mulai mengalami pergeseran. Awalnya, media sosial diciptakan untuk memudahkan komunikasi antar individu. 

Namun, belakangan ini media sosial justru menjadi sarana promosi yang cukup efektif. Hal ini menjadi pemicu banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang iklan media sosial. Perusahaan tersebut akan menawarkan cara mengelola akun sosial media dengan baik agar mampu menarik konsumen.

Selain itu, ada juga perusahaan yang menawarkan jasa influencer pada perusahaan B2C. Dalam hal ini, merujuk pada seseorang yang memiliki banyak pengikut di media sosial dan memiliki pengaruh yang besar pada audience-nya. 

Seperti yang kita tahu, B2B artinya bisnis yang dilakukan antara perusahaan dengan perusahaan. Jadi, kerjasama yang terjadi antara perusahaan B2C dengan influencer bisa dikatakan sebagai praktik marketing B2B. 

4. Pengembangan Web

Saat ini, hampir semua perusahaan menengah memiliki web sendiri. Web ini berfungsi sebagai identitas dari perusahaan tersebut. Untuk membuat sebuah web yang tampak profesional dan easy to use, tentu diperlukan jasa pengembangan web yang sudah berpengalaman juga.

Oleh karena itu, jasa pengembangan web menjadi jasa yang banyak dibutuhkan saat ini. Jasa ini juga termasuk salah satu contoh bisnis B2B. Jasa pengembangan web akan membantu perusahaan untuk merancang, membangun, hingga mengoptimalkan fungsi dari web perusahaan. 

Sampai di sini, tentunya kamu sudah memiliki gambaran yang cukup jelas mengenai perusahaan B2B, bukan? Mulai dari B2B artinya apa, karakteristik, perbedaannya dengan B2C, hingga contoh-contoh usaha B2B. Bila tertarik, kamu bisa menjadi salah satu pelaku usaha B2B.

Setelah memiliki keuntungan yang cukup, jangan lupa untuk mengembangkan keuntungan tersebut dengan menjadi pemodal di microfinance marketplace Amartha untuk pengusaha UMKM. Cukup dengan modal kecil saja, kamu sudah bisa mendapat imbal hasil hingga 15% flat per tahun!
 

Tags:

Artikel Terkait

Perbedaan B2B dan B2C

Apa Perbedaan B2B dan B2C? Berikut Penjelasannya

b2b artinya

B2B Artinya: Pengertian, Karakteristik, dan Contohnya

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://access.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png