icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Bisnis / Apa Perbedaan B2B dan B2C? Berikut Penjelasannya
icon-lang
icon-lang

Apa Perbedaan B2B dan B2C? Berikut Penjelasannya

By Tim Blog Amartha - 18 Dec 2023 - 3 min membaca

Dalam dunia bisnis terdapat istilah populer, yaitu B2B dan B2C. Kedua istilah tersebut memiliki perbedaan mulai dari target pasar hingga pola bisnisnya. Masih banyak yang keliru terhadap kedua istilah tersebut, padahal perbedaan B2B dan B2C bisa kamu lihat dari definisi istilahnya sendiri.

B2B, atau Business to Business, adalah jenis bisnis yang fokus menawarkan produk ke bisnis lain. Sementara itu, B2C atau Business to Customer akan menjual produknya langsung pada end-customer, atau pelanggan akhir. Pahami lebih jelas perbedaan tersebut dengan jangan lewatkan info dalam artikel ini!

5 Perbedaan B2B dan B2C yang Perlu Kamu Tahu

Bagi kamu yang ingin terjun ke dunia bisnis, menentukan model bisnis yang ingin digunakan termasuk langkah pertamanya. 

Baik itu B2B atau B2C, keduanya menguntungkan apabila kamu eksekusi dengan benar, yang bisa kamu wujudkan dengan memahami perbedaan antara B2B dan B2C di bawah ini terlebih dahulu:

1.Hubungan dengan Konsumen

Customer relationship, atau hubungan bisnis dengan konsumen, merupakan perbedaan B2B dan B2C yang pertama. 

B2B atau Business to Business, cenderung membangun hubungan yang personal dengan konsumennya, yang merupakan bisnis dan/atau perusahaan lain. Pada model bisnis ini, kamu perlu menyusun strategi agar konsumen tersebut tertarik untuk bekerja sama jangka panjang.

Itulah mengapa, bisnis model B2B umumnya melibatkan kontrak dan hubungan kerja sama yang berulang serta berkelanjutan. Hal tersebut dikarenakan konsumen perlu membeli produk bisnis kamu secara rutin dan teratur agar bisnisnya dapat tetap berjalan.

Sementara itu, model bisnis B2C memiliki hubungan yang tidak personal dan satu kali transaksi selesai. Konsumen belum tentu melakukan pembelian ulang lagi terhadap produk kamu.

Melihat hubungan tersebut mengarahkan fokus bisnis agar dapat mendapat konsumen yang bertransaksi dan membeli produk sebanyak mungkin.  

2. Target Audiens

Kemudian, target audiens antara bisnis B2B dan B2C juga berbeda. Untuk bisnis yang konsumennya adalah bisnis lain, target audiens akan lebih mengerucut niche dan kategorinya. Sedangkan, bisnis dengan konsumen berupa pelanggan akhir, target audiens lebih luas pasarnya.

Berdasarkan tipe target audiens, bisnis B2B dan B2C memerlukan strategi pemasaran yang berbeda agar dapat memahami bagaimana demografi serta kebutuhan masing-masing audiens.

Lebih jelasnya, model bisnis B2B dengan fokus utama menghasilkan lead generation perlu mendapatkan data target audiens yang menyeluruh. Ini bisa dilakukan melalui penggunaan Google Analytics sebagai alat untuk analisis data, serta riset kata kunci sebagai pelengkapnya.

Untuk B2C, atau Business to Customer, strategi pemasaran akan dimaksimalkan dengan memanfaatkan seluruh funnel marketing, yang dimulai dari awareness sampai dengan conversion.

Bagi kamu yang ingin memulai bisnis, bisa menambah pendapatan sebagai modal bisnis dengan melakukan pendanaan di Amartha. Mulai dari modal kecil saja sudah bisa meraih imbal hasil menguntungkan, jadi pertimbangkan untuk mencobanya!

3. Pendekatan ke Audiens 

Perbedaan B2B dan B2C selanjutnya adalah bagaimana masing-masing bisnis ini melakukan pendekatan ke audiens yang ditargetkan.

Pada model B2B, atau Business to Business, pendekatan dilakukan secara profesional dengan menggunakan bahasa teknis yang to the point, sehingga target audiens pun lebih mudah paham. 

Kamu yang ingin berbisnis model B2B perlu memahami bahwa target audiens dalam B2B akan lebih tertarik pada keahlian bisnis serta efisiensi yang ditawarkan. Itulah mengapa, pendekatannya perlu logis serta rasional.

Berbeda dengan model bisnis B2C, atau Business to Customer, yang mendekati target audiens dengan bahasa yang kreatif, mudah dipahami, dan menarik atau catchy

Orientasi audiens dalam bisnis B2C pun cenderung bersifat sebagai hiburan, lalu mementingkan harga, serta sebagai pemenuhan kebutuhan ringan saja. 

Maka dari itu, dalam melakukan pendekatan terhadap audiens perlu memperhatikan sudut pandang audiens terhadap kebutuhan, keinginan, serta biaya.

4. Strategi Branding Bisnis

Dalam strategi branding bisnis, B2B dan B2C juga memiliki perbedaan. Dimana B2B akan lebih fokus melakukan positioning, sementara itu B2C akan fokus pada strategi messaging.

Lebih tepatnya, model bisnis B2B akan terus konsisten untuk menampilkan daya jual yang unik kepada target audiens dengan relationship building

Adapun pada bisnis B2C, strategi branding akan fokus pada copywriting produk dan layanan. Ini mengingat pelaku bisnis B2C tidak dapat berinteraksi secara intensif dengan konsumennya. 

Copy harus menunjukkan hal-hal berkesan sebagai daya jual untuk menarik target audiens, dengan tetap menyampaikan pesan bisnis dengan nilai brand yang kuat.

5. Pengambilan Keputusan Bisnis

Perbedaan B2B dan B2C yang satu ini berkaitan dengan hubungan bisnis ke konsumen. Pada model bisnis Business to Business, alur bisnisnya lebih panjang dan kompleks. Itulah mengapa, keputusan bisnis dipengaruhi oleh banyak pihak mengingat terdapat kebutuhan korporasi dan pemegang kepentingan yang berpartisipasi.

Jadi, keputusan bisnis pun akan dituangkan dalam bentuk kontrak pembelian dengan jangka waktu per bulan atau per tahun. Tidak heran bila bisnis B2B sangat mengutamakan kesetiaan, atau loyalty terhadap konsumennya.

Sementara itu, pengambilan keputusan pada Business to Customer atau B2C bersifat beli-putus atau dalam jangka waktu yang singkat. Dalam mengambil keputusan, konsumen umumnya tidak dipengaruhi pihak lain dan berasal dari diri sendiri. 

Bila pun ada pihak lain, bentuk turut serta hanya dalam saran atau rekomendasi saja. Itu yang membuat pengambilan keputusan pada B2C lebih cepat dan sederhana prosesnya.

Baca Juga: B2B Artinya: Pengertian, Karakteristik, dan Contohnya

Persamaan B2B dan B2C

Setelah mengetahui berbagai perbedaan B2B dan B2C, mari intip berbagai persamaan antara kedua model bisnis ini:

Kredibilitas 

Baik B2B maupun B2C memerlukan kredibilitas yang terjamin agar dapat membuat target konsumen percaya pada produknya. Kredibilitas bisa didapat dengan menyediakan instrumen seperti sertifikat bisnis hingga ulasan positif dari pembeli.

Tujuan Bisnis

Goals, atau tujuan dari bisnis B2B dan B2C pun perlu disusun dengan jelas agar bisa optimasi pemasaran hingga penjualan dengan baik. Contoh tujuan yang perlu diraih baik bagi B2C dan B2B yaitu perluasan pangsa pasar hingga meningkatkan penjualan.

Pengalaman Target Audiens

Untuk mendekati target audiens dengan efektif, baik B2B dan B2C perlu paham pengalaman dan perjalanan audiens terlebih dahulu. Jadi, pebisnis perlu memahami permasalahan audiens hingga proses pengambilan keputusannya.

Channel Marketing

B2B dan B2C, keduanya memerlukan berbagai marketing channel untuk mempromosikan produknya. Mulai dari email, media sosial, hingga offline event seperti pameran dan bazaar, marketing channel tersebut akan membantu B2B dan B2C menjangkau calon konsumennya.

Berbagai perbedaan B2B dan B2C lengkap dengan persamaannya tersebut semoga menambah wawasan kamu yang sedang ingin memulai bisnis. Selain mengetahui ilmu tentang bisnis seperti bagaimana B2B dan B2C berbeda, kamu pun perlu menyiapkan modal yang cukup. 

Namun, jika kamu belum memiliki modal yang cukup untuk memulai usaha. Kamu juga bisa menambah penghasilan sebagai modal bisnis dengan melakukan pendanaan di microfinance marketplace Amartha

Amartha memiliki layanan investasi dengan skema crowdfunding yang bisa dimulai dengan modal kecil namun tetap menawarkan keuntungan imbal hasil hingga 15% flat per tahun dengan pendanaan mulai dari Rp100.000 aja.

Amartha merupakan platform investasi yang aman, karena sejak tahun 2019, Amartha sebagai prosperity platform telah memiliki izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hingga saat ini, Amartha telah berhasil menghubungkan pendana (lender) dan mitra usaha (borrower) dengan total dana tersalurkan 12 triliun rupiah, kepada lebih dari 1,7 juta mitra perempuan pengusaha mikro di lebih dari 42.000 desa. 

Mendanai di Amartha juga memiliki risiko yang terukur dengan adanya credit decisioning solution akurat. So, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasinya dan mulai pendanaan di Amartha sekarang!

Download aplikasi Amartha di Android

Download aplikasi Amartha di iOS

Tags:

Artikel Terkait

Perbedaan B2B dan B2C

Apa Perbedaan B2B dan B2C? Berikut Penjelasannya

b2b artinya

B2B Artinya: Pengertian, Karakteristik, dan Contohnya

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://access.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png