Eco living merupakan praktik gaya hidup yang fokus untuk meminimalkan dampak buruk pada lingkungan akibat ulah manusia. Praktik tersebut bisa berupa menggunakan transportasi umum, membawa botol minum sendiri, serta membawa tas belanjaan sendiri.

Tahukah kamu bahwa hidup bergaya ramah lingkungan ini akan menghemat kantong dan meningkatkan kesehatanmu? Namun, apa langkah-langkah yang diperlukan bila ingin menerapkan hidup ramah lingkungan? Untuk mengetahuinya, simak artikel ini hingga akhir! 

Pengertian Eco Living

Eco living adalah sebuah istilah yang merujuk pada gaya hidup dengan fokus meminimalkan dampak buruk terhadap lingkungan agar tetap lestari. Bentuk gaya hidup ini beragam. Mulai dari mengurangi pemakaian listrik, mengurangi penggunaan deterjen yang keras, hingga mendaur ulang dan mengompos sampah. 

Meskipun sederhana, dampak dari melakukan berbagai kegiatan tersebut akan semakin terlihat ketika dilakukan secara kolektif. Ini mengingat permasalah lingkungan yang ada sudah cukup besar sehingga perlu praktik yang konsisten untuk memastikan apa yang dilakukan berdampak. 

Gaya hidup ramah lingkungan juga mampu meminimalkan jejak karbon. Jadi, kamu bisa mencobanya bila tertarik menjadi manusia yang berdampak positif bagi planet.

Manfaat dari Hidup Eco Living

Apa yang akan kamu dapatkan jika menerapkan hidup ramah lingkungan? Ketahui dengan  seksama melalui informasi di bawah ini:

1. Meningkatkan Kondisi Kesehatan Mental 

Salah satu manfaat utama dari menerapkan gaya hidup ramah lingkungan adalah meningkatnya kesehatan mental secara keseluruhan. Lebih jelasnya, hidup ramah lingkungan juga berarti mengonsumsi bahan makanan organik, 

Kamu bisa meminimalkan paparan bahan kimia yang beracun, berolahraga outdoor dengan teratur, serta mengonsumsi makanan sehat yang diproduksi secara berkelanjutan atau sustainable. Pelajari apa itu sustainability agar kamu lebih paham dengan konsep gaya hidup ramah lingkungan ini. 

Dampak positif dari eco living adalah sistem imun tubuh kamu akan semakin optimal. Baik kesehatan mental maupun fisik akan membaik secara keseluruhan.

2. Pengeluaran Lebih Hemat

Tagihan listrik jadi salah satu pengeluaran terbesar, terutama bila kamu sudah berumah tangga atau mengelola bisnis yang mengandalkan kelistrikan untuk beroperasi. Untuk itu, menerapkan hidup ramah lingkungan akan menghemat pengeluaran kamu terutama untuk tagihan listrik. 

Perubahan yang bisa kamu lakukan adalah beralih menggunakan bola lampu LED. Selain itu, gunakan termostat yang sudah terprogram. Melakukan hal tersebut saat eco living akan membantu mengurangi konsumsi listrik secara drastis. Nominal tagihan pun jadi lebih rendah nantinya. 

Menghemat pengeluaran listrik juga bisa kamu lakukan dengan menggunakan tenaga surya. Ini adalah sumber energi terbarukan yang bisa mengimbangi pengeluaran energi di masa kini. 

Langkah-Langkah Menerapkan Hidup Eco Living 

Mengadopsi gaya hidup ramah lingkungan bisa kamu wujudkan dengan langkah-langkah penerapan berikut ini:

1. Clean Commuting

Kendaraan menyumbang hingga 30% karbon dioksida dari total emisi yang menyebabkan polusi udara. Kamu bisa membantu meminimalkan emisi tersebut dengan melakukan mobilitas menggunakan transum atau transportasi umum. 

Selain itu, kamu juga bisa jalan kaki jika jarak lokasi kamu dengan destinasinya cukup dekat. Bersepeda pun jadi alternatif commuting yang banyak dilakukan terutama oleh anak muda. Berbagai aktivitas tersebut termasuk clean commuting yang akan menurunkan karbon dioksida pada planet bumi jika konsisten dilakukan.

2. Gerakan Penghijauan

Upaya penghijauan untuk eco living dapat berbentuk seperti penanaman pohon kembali di hutan yang gundul, lalu menanam bibit tumbuhan di halaman rumah, hingga mengikuti komunitas berkebun. Gerakan penghijauan ini sangat berarti mengingat pohon adalah paru-paru bagi planet bumi. 

Fungsinya vital karena mampu menghilangkan karbon dioksida dan juga kontaminan lainnya yang ada di udara. Pohon juga membantu menurunkan tingkat ozon pada daerah perkotaan. Masalah seperti erosi tanah pun dapat dicegah jika pohon tumbuh subur di tanah. Bila tidak menerapkan penghijauan, maka efek global warming akan bertambah buruk. 

3. Reduce, Reuse, Recycle (3R)

Reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang) adalah praktik eco living yang hingga kini masih aktif dilakukan. Kamu bisa menerapkannya di mana saja, baik itu rumah, kantor, atau sekolah. 

Contoh gerakan 3R ini di antaranya mengurangi pemakaian kantong plastik dan membawa tas belanja sendiri. Lalu, kamu bisa meminjam ke tetangga atau teman bila membutuhkan suatu barang. Jadi, tidak harus membeli baru barang tersebut. 

4. Efisiensi Air

Air merupakan sumber energi utama bagi kehidupan manusia. Namun, penggunaannya seringkali berlebihan dan boros. Itulah mengapa, perlu menerapkan eco living yang bisa kamu lakukan dalam bentuk:

- Reuse air bilasan mesin cuci untuk mengepel lantai serta menyiram toilet;

- Mencuci piring dan sayuran dalam wastafel berisi air, bukan di air yang mengalir;

- Mengencangkan kran air untuk mencegah air menetes;

- Mematikan keran air mandi saat sedang bersabun;

- Segera memperbaiki kebocoran pada pipa, tangki, serta keran air.

5. Penghematan Energi

Menghemat energi untuk menerapkan eco living bisa kamu lakukan secara sederhana. Cukup mulai dari sesuatu yang kecil seperti:

- Mematikan lampu ketika meninggalkan ruangan;

- Mematikan daya listrik pada elektronik yang sedang tidak digunakan;

- Mematikan lampu saat siang hari.

6 Thrifting dan Menghindari Fast Fashion

Thrifting adalah istilah yang digunakan untuk praktik membeli barang-barang bekas yang kualitasnya masih layak pakai. Umumnya, thrifting banyak diterapkan pada pakaian atau item fashion sejenis. 

Membeli pakaian thrifting merupakan praktik eco living yang kini digemari dan menjadi tren di kalangan pecinta fashion. Sebab, pakaian thrifting lebih ramah lingkungan daripada pakaian baru hasil produksi massal atau fast fashion. 

Praktik thrifting tidak hanya menghemat pengeluaran kamu. Tetapi, juga memberikan kesempatan agar kamu mendapatkan item fashion yang berkarakter. 

7. Dukung Produk Pertanian Lokal

Selanjutnya, kamu bisa membeli produk-produk pertanian lokal demi meminimalkan dampak lingkungan dari proses produksi makanan. Selain dapat menurunkan jejak karbon kendaraan, cara ini juga turut membantu para petani lokal untuk lebih sejahtera. 

Tidak hanya itu, pertanian lokal juga lebih berkelanjutan karena tidak selalu bergantung dengan pestisida maupun pupuk kimia. Jadi, pilihlah produk pertanian yang lokal untuk konsumsi sehari-hari. 

Modalin UMKM dan Raih Merchandise Amartha & Recycling Village!

Bagi kamu yang ingin turut serta dalam gerakan eco living tapi bingung mulai dari mana, Amartha punya sesuatu buat kamu! Bersama dengan Recycling Village, kami berkolaborasi untuk berbagi nilai-nilai keberlanjutan dengan para pendana yang baik di Amartha. 

Mulai dari mendanai sebesar Rp10 juta saja, kamu bisa meraih pouch atau shopping bag produk kolaborasi Amartha dan Recycling Village! Tapi, jangan lengah karena promo ini hanya berlaku hingga 31 Agustus 2024 saja!

Adapun syarat utama untuk mendapatkan merchandise kolaborasi campaign ramah lingkungan ini adalah sudah terdaftar dan terverifikasi pada platform Amartha. Jadi, pastikan kamu mendaftar dulu agar merchandise bisa kamu raih.

Praktik eco living memang membutuhkan niat dan konsistensi. Bila ingin menerapkannya dan membutuhkan dukungan, kamu bisa bergabung sebagai pendana di Amartha. Amartha telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung keberlanjutan terhadap lingkungan. 

Salah satunya yang terbaru adalah ‘Gerakan Konversi Minyak Jelantah untuk Bioavtur’ yang berkolaborasi dengan Green Energi Utama (GEU). Mau jadi bagian kolaborasi berdampak positif untuk Indonesia? Yuk, join di Amartha!

Download aplikasi Amartha di Android
Download aplikasi Amartha di iOS