Jalangkote adalah salah satu jajanan tradisional khas Kota Makassar yang kepopulerannya sudah tak perlu diragukan lagi. Karenanya, jajanan satu ini juga dapat dengan sangat mudah ditemukan di berbagai area kota Makassar.

Kudapan tradisional jalangkote mirip dengan jajanan pastel namun dengan ukuran yang lebih besar, dengan isian sayur, wortel, ubi, tauge, telur, bihun, mie, dan daging yang lengkap sehingga membuat makanan ini sangat digemari. Perbedaan lainnya jalangkote dengan kudapan pastel yakni jalangkote memiliki cocolan sambal cair yang terbuat dari cabai dan campuran cuka sebagai pelengkap. Nikmat disantap kapan saja, kudapan tradisional ini digemari oleh semua kalangan dan juga kerap disantap dalam berbagai kesempatan serta banyak dicari untuk dijadikan sebagai oleh-oleh.

Peluang bisnis kuliner tradisional ini juga yang akhirnya dimanfaatkan oleh salah satu mitra Amartha, Dewi Sulastri yang bertempat di Makassar, Sulawesi Selatan. Ibu Dewi Sulastri sudah menjalani bisnis jajanan jalangkote dan bikang doang selama 5 tahun. 

Perkembangan Peluang Usaha UMKM Jalangkote

Bukan keputusan yang mudah bagi Ibu Dewi untuk memulai usaha ini. Sebelum berbisnis jajanan jalangkote, Ibu pernah menjual bakso bakar, minuman instan, kebab dan banyak lainnya namun berakhir dengan gagal. Bahan makanan banyak yang tidak habis dan tidak terjual. Pada akhirnya, Ibu belajar membuat resep cocolan saus jalangkote dari tantenya yang sudah membuka usaha Jalangkote terlebih dahulu.

Tak disangka cocolan saus jalangkote khas keluarga Ibu Dewi inilah yang mengantarkannya mencapai kesuksesan berjualan jalangkote. Dibantu bersama adik dan suaminya, Ibu Dewi bisa menjual 500-800 pcs jalangkote per hari serta bikang doang sebanyak 150-200 pcs. Satuan jalangkote dan bikang doang dijual dengan harga yang sangat terjangkau yakni hanya Rp3.000.  Bahkan saat bulan puasa tiba, pelanggan Ibu Dewi sudah mengantri sejak siang hari untuk bisa mendapatkan jalangkote sebagai menu berbuka dan bisa mencapai total penjualan hingga 1.500 pcs dalam sehari.

Tak tanggung-tanggung, omset per hari dari hasil bisnis Ibu Dewi bisa menghasilkan Rp2-3 juta dengan pendapatan bersih mencapai Rp800.000 per hari. Kini Ibu Dewi sudah bisa membeli mobil untuk membawa pesanan antar jika ada acara dari hasil berjualan jalangkote. Tak lepas dari dukungan keluarga, Ibu Dewi juga berterimakasih kepada Amartha karena selama bergabung di Amartha selama 2 tahun, Ibu telah banyak terbantu melalui akses permodalan

“Alhamdulillah, modal yang diberikan oleh pendana baik Amartha bisa ibu gunakan membeli etalase untuk berjualan agar bisa menampung lebih banyak jajanan dan juga lebih higienis”

“Ibu juga berharap bisa membuka cabang Jalangkote Dr (nama kedai Ibu Dewi Sulastri) ini di tempat lain, serta dapat menyewa tempat yang lebih baik agar para pembeli bisa mengantri dengan nyaman dan tidak menutup jalan”.

Dukung Perempuan Tangguh di Amartha

Begitu besar mimpi Ibu Dewi Sulastri dan pengusaha UMKM wanita lainnya di seluruh Indonesia. Mari kita dukung bisnis mereka agar bisa terus meningkatkan kesejahteraan merata. Amartha mengajak kamu untuk turut mendukung perempuan UMKM lainnya di seluruh Indonesia dengan download dan lakukan pendanaan di Amartha.

Sekarang giliran Anda mainkan peran Anda bersama kami. Ada keuntungan imbal hasil sampai 15% flat per tahun yang bisa pendana baik dapatkan setiap modalin satu mitra usaha mulai dari 100 ribu rupiah.

Download aplikasi Amartha di Android

Download aplikasi Amartha di iOS