icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Pendana / Keuangan / Ramadan Bikin Bursa Saham Meleyot, Ini Alternatif Investasi Yang Masih Cuan
icon-lang
icon-lang

Ramadan Bikin Bursa Saham Meleyot, Ini Alternatif Investasi Yang Masih Cuan

By Team Amartha Blog - 14 Apr 2021 - 3 min membaca

Ramadan adalah bulan penuh berkah. Meski begitu, berkah di Bulan Ramadan rasanya tidak akan dinikmati oleh para investor saham. Pasalnya, secara historis, transaksi saham cenderung menurun saat Bulan Ramadan berlangsung.

Hal ini kembali terbukti dengan Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkoreksi hari Selasa (13/4/2021), tepat saat hari pertama di Bulan Ramadan.

Pada penutupan perdagangan saham, IHSG merosot 0,36 persen ke posisi 5.927. Indeks saham LQ45 juga menyusut 0,13 persen ke posisi 881,68. Dengan lesunya perdagangan saham, lantas produk investasi apa yang kira-kira cocok untuk kamu miliki, paling tidak selama Bulan Ramadan?

Berikut ulasannya!

1. Reksadana Syariah  

Reksadana Syariah adalah bentuk penyertaan modal yang dikelola oleh manajer investasi untuk kemudian disalurkan kepada perusahaan yang dalam prosesnya sesuai dengan ketentuan Syariah.

Produk reksadana Syariah ini dilandasi pada fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI No:20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksa Dana Syariah. Adapun, Jangka waktu reksadana ini cukup lama, tenor tercepat yaitu satu tahun hingga yang terlama lebih dari 5 tahun.

2. Deposito Syariah   

Produk investasi syariah berikutnya yaitu deposito syariah. Berbeda dengan produk deposito konvensional, kamu harus mempunyai tabungan syariah untuk memulai investasi depositonya. Produk deposito syariah ini dibuat berdasarkan fatwa MUI. Berdasarkan fatwa MUI, produk deposito syariah diperbolehkan asal sertifikatnya diterbitkan oleh bank-bank syariah.

Perlu diketahui, pembagian keuntungan dari produk deposito syariah ini sangatlah fleksibel, yaitu persentase keuntungan berdasarkan sistem bagi hasil yang disesuaikan dengan keuntungan bersih pengelolaan dana.

Hal ini tentunya berbeda dari produk deposito konvensional yang bunganya telah ditetapkan sejak awal, tergantung pada tenor yang diambil. Perjanjian bagi hasil ini disebut sebagai akad Mudharabah.

3. Emas

Emas adalah salah satu investasi yang sudah lama dikenal oleh banyak orang sejak lama. Investasi emas sendiri nilainya cenderung naik setiap tahunnya sehingga cukup menjanjikan. Keuntungan dari investasi emas adalah apabila kamu membutuhkan dana darurat, bisa langsung menjualnya dan uang otomatis dapat digunakan.

Kini, investasi emas dapat dilakukan secara online juga sehingga dapat meminimalisir terjadinya pencurian. Selain itu, ada baiknya memilih lembaga investasi emas yang kredibel.    

4. Peer to Peer Lending (P2P)

Pada intinya, P2P Lending adalah metode yang menghubungkan antara pemberi pinjaman (pendana/pendana) dengan peminjam secara online. Peer to Peer Lending memungkinkan setiap orang untuk memberikan pinjaman atau mengajukan pinjaman antara yang satu dengan yang lainnya untuk berbagai kepentingan tanpa menggunakan jasa dari lembaga keuangan yang sah sebagai perantara.

Nantinya, sistem P2P Lending ini akan mempertemukan pihak peminjam dengan pihak yang memberikan pinjaman. Salah satu platform penyedia jasa P2P Lending ini adalah Amartha.

Amartha menawarkan keuntungan kepada para pendananya hingga 15% flat per tahun lho. Yuk daftar dan danai!

Artikel Terkait

3 Jenis Investasi Modal 100 Ribu untuk Investor Pemula

Keuangan

Dear Investor, Ini Waktu yang Tepat Untuk Investasi Reksadana

Keuangan

Ramadan Bikin Bursa Saham Meleyot, Ini Alternatif Investasi Yang Masih Cuan

Keuangan

5 Investasi Menarik di Tahun 2019, Apa Saja?

Keuangan

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://access.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png