icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Pendana / Keuangan / Do & Don't Saat Pinjam Uang di Pinjol
icon-lang
icon-lang

Do & Don't Saat Pinjam Uang di Pinjol

By Team Amartha Blog - 26 Jan 2021 - 3 min membaca

Belakangan ini, layanan pinjaman online (pinjol) menjadi inovasi yang diminati banyak orang. Kemudahan pencairan pinjaman dibandingkan bank konvensional mengundang ketertarikan setiap orang untuk melakukan pinjaman. Meski begitu, layanan pinjaman online yang semakin mudah diakses ini layaknya pisau bermata dua.

Jika digunakan dengan tepat, menggunakan layanan pinjaman online untuk memenuhi kebutuhan mendesak akan sangat bermanfaat.

Sebaliknya, jika digunakan dengan kurang bijak, keuanganmu bisa-bisa berantakan. Bahkan, kamu bisa terjebak dalam lilitan utang yang tidak bisa dilunasi.

Nah, supaya tidak terjebak dalam lilitan utang, ada baiknya kamu memperhatikan hal-hal apa saja yang tidak boleh serta boleh dilakukan ketika pinjam uang di pinjol. Berikut pembahasannya!

Main Saham Pakai Dana Pinjol, Bijakkah?

Yang Tidak Boleh Dilakukan

1. Tidak Membaca Teliti Syarat dan Ketentuan dari Layanan Pinjol  

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, akses pencairan dana pinjol menawarkan persyaratan sangat mudah dibandingkan sebelumnya. Biasanya, kamu hanya perlu memberikan foto diri dan KTP, alamat email, serta akun media sosial saja.

Meski begitu, di balik semua kemudahan pinjam online itu, ada konsekuensi yang harus dibayarkan. Sebagai warga digital tentu sudah paham, bahwa semua hal tentang diri tersimpan di dunia siber dalam perangkat elektronik yang dimilikinya.

Maka, jika melakukan kesepakatan transaksi digital, mau tak mau kamu harus memberikan kewenangan pihak lain untuk mengakses data diri berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Di sinilah kamu dituntut jeli dan teliti terhadap syarat dan ketentuan yang berlaku tersebut dari aplikasi pinjol yang ingin digunakan.

2. Mengajukan Pinjaman Lebih dari Satu Pinjol

Hal ini yang paling sering terjadi ketika mendengar ada orang yang terlilit utang karena layanan pinjol. Karena kemudahan akses pencairan dana yang ditawarkan, tidak jarang banyak orang yang akhirnya “terjebak” melakukan pinjaman pada banyak layanan pinjol dalam waktu bersamaan.

Padahal, layaknya pinjaman pada umumnya, pinjol juga menerapkan penerapan tenggat waktu untuk pembayaran cicilan. Rata-rata pinjol menerapkan cicilan serta bunga pinjaman yang cukup besar dan harus dibayarkan setiap bulan.

Jika setiap layanan pinjol yang kamu gunakan punya tenggat waktu yang berdekatan, sudah pasti akan kesulitan untuk membayarnya dong?

3. Tidak Menghitung Kemampuan Finansial Terlebih Dahulu Sebelum Melakukan Pinjaman

Sebelum berutang kepada layanan pinjol, sebaiknya kamu tetap memperhitungkan kemampuan untuk membayarnya kembali.

Rasio cicilan yang sehat tidak akan melebihi 30% gaji bulanan yang didapatkan. Lebih dari itu, bisa-bisa arus keuangan malah jadi berantakan.

Apabila beban utang telah melampaui batas tersebut cobalah untuk mempertimbangkan kembali keinginan untuk mengambil utang baru di layanan pinjol. Pasalnya, jika kamu tidak memperhatikan hal tersebut, bisa-bisa kamu malah gali lubang tutup lubang.

Pilih Mana: Investasi, Bayar Utang, Atau Dana Darurat Dulu?

Menghitung rasio utang juga sangat penting dilakukan supaya kamu bisa mempersiapkan dana untuk membayar tanggung jawab kita. Jangan sampai kebutuhan harian menjadi terganggu karena jumlah utang di layanan pinjol melebihi kemampuan kamu ya!

Yang Boleh Dilakukan

1. Meminjam Hanya di Layanan Pinjol yang Terdaftar pada OJK

Dari ratusan layanan pinjol yang terus tumbuh di Indonesia, hanya puluhan perusahaan yang memiliki izin usaha di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk itu, sebagai calon nasabah, kamu harus pintar-pintar dalam memilih layanan pinjaman online yang tepercaya.

Pastikan bahwa layanan pinjol yang dipilih sudah terdaftar di OJK. Teliti kembali juga besaran bunga, dan seluruh biaya yang dikenakan oleh mereka. Lembaga pinjaman online yang aman pastinya mengenakan bunga yang wajar dan transparan.  

2. Ajukan Pinjaman Hanya untuk Kebutuhan Produktif

Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah tujuan dari pengajuan pinjaman yang ingin kamu lakukan di layanan pinjol. Pasalnya, banyak orang yang menyalahgunakan kemudahan meminjam uang secara online untuk memenuhi kebutuhan konsumtif mereka.

Sebelum pinjam uang secara online, kategorikan dulu kebutuhan utangmu. Apakah termasuk utang produktif atau konsumtif?

Utang produktif adalah utang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan, bukan keinginan. Nilai aset yang dibeli dengan cara berutang akan meningkat seiring waktu.

Contoh utang produktif adalah seperti modal bisnis, investasi rumah atau kendaraan, biaya kesehatan, pendidikan, ataupun tambahan biaya pernikahan. Untuk kebutuhan produktif seperti itu, tentu tidak masalah mencari dana ekstra lewat layanan pinjol.

Itulah beberapa hal yang boleh dan tidak kamu lakukan ketika menggunakan layanan pinjol. Well, semoga informasi ini bermanfaat ya!

Artikel Terkait

Berapa Bunga Pinjam Uang di Pinjol Legal dan Ilegal?

Keuangan

Do & Don't Saat Pinjam Uang di Pinjol

Keuangan

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://access.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png