icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Pendana / Keuangan / 3 Jenis Investasi Jangka Pendek Paling Aman dan Menguntungkan
icon-lang
icon-lang

3 Jenis Investasi Jangka Pendek Paling Aman dan Menguntungkan

By Team Amartha Blog - 11 Dec 2020 - 3 min membaca

Berinvestasi saat ini menjadi pilihan banyak orang ketimbang hanya menyimpan uang untuk ditabung. Investasi juga dianggap sebagai salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjamin kondisi keuangan pada masa mendatang, mengingat kapan saja berbagai masalah finansial akan hadir dengan sendirinya.

Sebagai informasi, jenis investasi itu sendiri ada tiga, yakni investasi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Jika investasi jangka panjang pada umumnya dilakukan untuk batas waktu di atas 10 tahun, investasi jangka pendek hanya dilakukan untuk 1 hingga 3 tahun saja. Artinya, investasi jangka pendek ini pada umumnya akan mudah dicairkan/diuangkan.

Yang membedakannya dengan investasi jangka panjang bisa dilihat dari tujuannya. Investasi jangka panjang biasanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan yang belum dibutuhkan dalam waktu dekat, misalnya ketersediaan dana pensiun, kepemilikan aset di masa tua, dan lain sebagainya.

Investasi Jangka Pendek Paling Aman dan Menguntungkan

Investasi jangka pendek ditujukan untuk membiayai pernikahan, membiayai perawatan kesehatan, menambah anggaran beli rumah, dan kebutuhan lain yang sifatnya dibutuhkan dalam waktu dekat. Nah, berikut ini adalah 3 jenis investasi jangka pendek yang paling aman dan menguntungkan!

1. Reksadana  

Reksadana merupakan metode investasi dengan mengumpulkan dana dari investor yang nantinya akan dikelola oleh manajer investasi. Dana tersebut selanjutnya akan ditanamkan pada sejumlah efek oleh manajer investasi. Reksadana kini juga banyak dipilih orang untuk investasi jangka pendek karena investasi ini terbilang mudah dalam hal registrasi, top up dananya, dan tidak dikenakan pajak.

Akan tetapi, tidak semua reksadana bisa dipilih untuk dikelola dalam jangka pendek lantaran beberapa jenis reksadana punya risiko tinggi. Sebut saja seperti reksadana saham dan reksadana campuran. Adapun, jenis reksadana yang cocok untuk investasi jangka pendek dan minim resiko adalah reksadana pasar uang. Dan reksadana pendapatan tetap.

Reksadana pasar uang menawarkan keuntungan sebesar 7 persen setahun. Sedangkan reksadana pendapatan tetap menawarkan keuntungan sekitar 9 sampai 10 persen dalam setahun.

2. Deposito

Deposito merupakan instrumen investasi jangka pendek yang familiar buat banyak orang karena aman dan mudah dipahami sistem kerja nya. Nasabah akan diberikan beberapa opsi perihal jangka waktu yang diinginkan, yaitu mulai dari 1, 3, 6, 12, hingga 24 bulan. Bahkan jangka waktunya juga dapat diperpanjang secara otomatis menggunakan sistem ARO (Automatic Roll Over).

Hanya saja, soal pencairannya, nasabah cuma bisa mencairkan investasi deposito ini saat jatuh tempo. Selain itu, tingkat imbal hasil yang ditawarkan oleh investasi deposito tidak terlalu besar. Biasanya, hanya sekitar 5 persen dan dapat berubah-ubah karena mengikuti suku bunga acuan Bank Indonesia. Perlu diingat juga, ada pajak yang harus kamu bayar ketika berinvestasi pada deposito.

3. Peer to Peer (P2P) Lending

Investasi Peer to Peer (P2P) Lending merupakan salah satu jenis investasi jangka pendek yang belakangan ini populer serta sangat banyak dijadikan sebagai pilihan masyarakat. Investasi yang satu ini memungkinkan semua orang untuk memberikan atau mengajukan pinjaman satu sama lain tanpa menggunakan jasa dari bank sebagai perantara.

Semuanya diwadahi oleh perusahaan yang khusus bergerak di Peer to Peer (P2P) Lending. Berdasarkan jenis peminjamnya, P2P lending dibagi dua yaitu P2P lending konsumtif dan P2P lending produktif.

Disebut produktif karena peminjam dananya adalah para pengusaha mikro. Sementara itu yang konsumtif adalah P2P lending yang membebaskan peminjamnya menggunakan uang tersebut untuk apa pun. Dari segi tenor, P2P lending juga beragam. Ada yang setahun, dua tahun, dan bahkan ada hitungan hari saja.

Jika kamu ingin meminjamkan dana di P2P lending konsumtif, pilihlah yang tenornya dalam hitungan hari karena resikonya cukup besar. Namun jika sektor produktif, tidak masalah untuk memilih tenor setahun. Pada umumnya, Imbal hasil dari P2P lending berkisar antara 15 hingga 20 persen per tahun.

Amartha: P2P Lending Aman dan Menguntungkan

Nah, salah satu platform Peer to Peer (P2P) Lending Produktif yang aman dan tepercaya adalah Amartha. Sebagai informasi, Amartha adalah perusahaan pionir dalam layanan fintech peer to peer lending (P2P) yang menghubungkan pendana urban dengan pengusaha mikro di pedesaan.

Hingga saat ini tercatat sudah ada lebih dari 570.000 perempuan di seluruh penjuru Indonesia telah menjadi mitra Amartha untuk diberdayakan. Sudah berizin usaha dan diawasi OJK, sehingga Amartha merupakan Peer to Peer (P2P) Lending paling aman. Selain itu, Amartha juga menggunakan sistem pengelolaan risiko terintegrasi di lapangan, teknologi, dan jaminan pendanaan dengan asuransi.

Dengan bergabung menjadi pendana di Amartha, kamu berarti telah berpartisipasi menciptakan dampak sosial yang nyata berupa kesejahteraan merata loh. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan keuntungan hingga 15% per tahun dan cash flow mingguan. Menariknya, pembayaran angsurannya juga bisa bisa diambil kapan saja.

Artikel Terkait

4 Bisnis Investasi Online Populer Menguntungkan

Keuangan

Jenis Layanan Keuangan Digital yang Ada di Indonesia

Produk Terbaru Pendana

Kamu Wajib Tahu! Kenali Jenis-jenis Pajak di Indonesia

Yakin Cuan Maksimal dengan 5 Cara Investasi Uang 1 Juta Ini

Keuangan

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://access.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png