Setelah pandemi Covid-19 atau Corona mulai mereda, banyak orang yang pada akhirnya mulai berani membelanjakan uangnya. Setelah lebih banyak menghabiskan waktu di rumah lebih dari setahun, orang-orang pun mulai membuka dompet mereka untuk makan di luar, shopping, hingga liburan.

Namun, apakah menghabiskan uang untuk bermacam-macam hal tersebut akan memberimu kebahagiaan?

“Itu tergantung”, kata peneliti Elizabeth Dunn, PhD, kepala petugas sains untuk perusahaan teknologi keuangan Happy Money dan penulis Happy Money: The Science of Happier Spending.

Apakah Uang Bisa Membeli Kebahagiaan? Studi: Iya

Menurut Dunn berdasarkan penelitian yang ia lakukan, kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Jadi, pertama-tama dia menyarankan untuk mengidentifikasi pembelian apa yang membuat kamu bahagia, dan mana yang tidak.

Nah, jika memiliki uang lebih dalam anggaranmu dan ingin mendapatkan kebahagiaan saat menghabiskannya sedikit, berikut adalah lima cara untuk melakukannya:

1. Usahakan Membeli Pengalaman

Penelitian menunjukkan bahwa orang cenderung mendapatkan lebih banyak kebahagiaan dengan membeli pengalaman daripada barang-barang, kata Dunn.

“Pengalaman cenderung lebih erat terkait dengan rasa diri kamu sendiri,” jelasnya.

Bagi Dunn, orang-orang merasa bahwa pengalaman pembelian mereka berkontribusi lebih banyak pada kisah hidup mereka, lebih unik bagi mereka.

Selain itu, mereka juga cenderung tidak menunjukkan penyesalan pembeli karena pengalaman relatif sulit untuk dibandingkan, sedangkan hal-hal materi mudah untuk dibandingkan. Plus, pengalaman cenderung menyatukan orang.

2. Jadikan Ini Sebagai Hadiah Buat Dirimu

Pada dasarnya, setiap orang terbiasa dengan hal-hal yang dimilikinya sepanjang waktu. Namun, ketika itu menjadi hadiah bagi dirimu, ini akan cenderung membawa lebih banyak kebahagiaan. Karena itu, identifikasi hal-hal yang awalnya kamu nikmati tetapi sekarang dianggap remeh.

“Hanya mengambil istirahat buat beberapa orang bisa menjadi cara untuk mengurangi pengeluaran, sekaligus berpotensi meningkatkan kebahagiaannya,” kata Dunn.

3. Membeli Waktumu yang Terbuang

Salah satu strategi yang kurang dimanfaatkan untuk meningkatkan kebahagiaan adalah menghabiskan uang untuk mendapatkan lebih banyak waktu dalam kehidupan sehari-harimu.

“Orang yang menggunakan uang mereka untuk membeli jalan keluar dari hal-hal yang mereka benci lebih bahagia daripada yang tidak melakukannya,” kata Dunn.

4. Bayar Sekarang untuk Manfaat di Masa Depan

 “Ketika berinvestasi untuk dirimu di masa depan, artinya kamu membayar di muka untuk hal-hal yang akan dinikmati nantinya. Itu tampaknya setidaknya ‘berhubungan’ dengan hasil keuangan yang lebih baik juga,” kata Dunn.

5. Berbagi Pada Orang Lain

Ketika Dunn melakukan eksperimen tentang betapa bahagianya orang ketika mendapatkan "sesuatu", dia menyadari bahwa si pemberi juga merasa bahagia.

“Apa yang kami temukan adalah bahwa orang sebenarnya mendapatkan lebih banyak kebahagiaan dari uang yang mereka gunakan untuk memberi manfaat bagi orang lain, daripada uang yang digunakan untuk menguntungkan diri mereka sendiri,” katanya.

Seperti kata Dunn, salah satu cara yang bisa Anda terapkan adalah dengan melakukan investasi berdampak sosial yang tersedia di Amartha.

Amartha merupakan perusahaan peer-to-peer lending yang menghubungkan pendana kepada perempuan pengusaha mikro di pedesaan melalui akses permodalan, pendampingan dan pelatihan usaha. Pendanaan di Amartha menawarkan bagi hasil hingga 15% flat per tahun berdasarkan profil risiko masing-masing.

Per Juni 2021, Amartha telah menyalurkan 3.8 Triliun kepada lebih dari 700.000 perempuan pengusaha mikro di Indonesia. Melalui pendanaan tersebut, mengutip Laporan Akuntabilitas Sosial Tahun 2019, sebanyak 41% mitra Amartha berhasil keluar dari garis kemiskinan setelah 2 tahun mendapatkan modal dan pendampingan dari Amartha.

Tertarik investasi di Amartha? Pelajari selengkapnya di sini.