icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Bisnis / Model Literasi Keuangan Modern Sebagai Solusi Untuk Perekonomian Indonesia Masa Depan
icon-lang
icon-lang

Model Literasi Keuangan Modern Sebagai Solusi Untuk Perekonomian Indonesia Masa Depan

By Team Amartha Blog - 7 Jul 2017 - 3 min membaca

[caption id="attachment_969" align="aligncenter" width="940"]Investasi Online Literasi Keuangan Modern, Solusi untuk Perekonomian Indonesia Masa Depan.[/caption]

Masuk dalam jajaran negara terpadat di dunia, menjadikan Indonesia masih terbelenggu dengan kesejahteraan yang tidak merata dan bahkan tergolong rendah. Hal ini sejalan dengan data dari World Bank 2014, yang menyatakan bahwa 21 juta rakyat Indonesia hidup dengan pendapatan per hari dibawah Rp 25.000,- (US$ 1.90).

Sedangkan masih terdapat 92,7 juta rakyat Indonesia yang hidup dengan pendapatan per hari diawah Rp 41.000,- (US$ 3.10). Angka tersebut menempatkan negara ini pada angka jumlah penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan nasional sebesar 11.3%.

Selama beberapa tahun belakangan ini, pemerintah serta sektor swasta telah mencoba untuk saling bersinergi, mengurangi angka kemiskinan di negara kita. Hal tersebut ditempuh dengan beberapa strategi, dimana salah satunya adalah dengan memberikan akses pembiayaan non-bank kepada masyarakat ekonomi kecil.

Akses pembiayaan ini yang kemudian diharapkan dapat menjadi penggerak ekonomi kerakyatan, sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan pada daerah-daerah terpencil. Pada tahun 2010, Amartha telah mencoba untuk turut serta dalam melakukan pembangunan ekonomi pedesaan, dengan memulai menyalurkan pembiayaan produktif melalui microfinance di daerah Bogor, Jawa Barat.

Setelah 5 tahun berjalan dengan model pembiayaan tradisional, Amartha bertransformasi menjadi perusahaan Fintech (Financial Technologi), yaitu perusahaan yang menggunakan perkembangan teknologi dan inovasi dengan sumber daya yang tersedia, untuk dapat bersaing dalam pasar lembaga keuangan tradisional dalam penyampaian jasa keuangan. Dengan model sepeti ini, Amartha dapat secara efisien dan praktis, dalam menyampaikan pembiayaan kepada masyarakat.

Grameen Bank merupakan salah satu konsep yang diadopsi oleh Amartha dalam menyalurkan pembiayaan. Grameen bank sendiri adalah pola pembiayaan yang disalurkan kepada masyarakat ekonomi kecil tanpa membutuhkan jaminan (collateral). Pinjaman ini diberikan kepada kelompok perempuan produktif yang hidup di bawah garis kemiskinan. Sehingga diharapkan dapat membantu perekonomiaan masyarakat ekonomi kecil melalui para perempuan.

Pembiayaan yang dilakukan menggunakan metode Peer-to-peer Landing, yaitu merupakan praktek meminjamkan uang kepada individu atau bisnis melalui layanan online, dan membantu mempertemukan pemberi pinjaman dengan peminjam.

Dengan metode ini, memungkinkan Amartha dapat berjalan dengan biaya overhead yang lebih rendah dan memberikan layanan yang lebih murah dari pada lembaga keuangan tradisional.

Sebagai hasilnya, pemberi pinjaman dapat memperoleh keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan dan investasi produk yang ditawarkan oleh Bank tradisional, sedangkan peminjam dapat meminjam uang dengan bagi hasil yang lebih rendah.

Bahkan, setelah Amartha mengambil biaya untuk menyediakan platform dan layanan jasa keuangan.

Sebagai perbandingan, melalui layanan P2P ini, pemberi pinjaman akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar sampai dengan 9% dibandingkan dengan tabungan dan investasi yang ditawarkan oleh Bank. Sedangkan peminjam dapat meminjam uang dengan bagi hasil lebih rendah sampai dengan 10% dari layanan kredit pada Bank pada umumnya.

Nilai bagi hasil yang ditetapkan, ditentukan berdasarkan credit scoring yang dilakukan oleh pihak Amartha pada fase awal penilaian terhadap peminjam. Sehingga memungkinkan pemberi pinjaman untuk memilih tingkat risiko atas pembiayaan yang dilakukan, yang mana akan terrefleksi pada besaran bagi hasil yang diterima.

Pada layanan yang diberikan oleh Amartha, investasi oleh pemberi pinjaman atau yang kita sebut sebagai investor, dalam bentuk pinjaman juga dilindungi oleh penjaminan kredit dan asuransi jiwa. Sehingga meminimalisasi risiko yang akan ditanggung oleh pemberi pinjaman apabila terjadi kondisi yang tidak diharapkan.

Model yang ditawarkan oleh Amartha ini, diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia, dan memberikan kesempatan kepada segenap masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam misi sosial tersebut.

Disamping itu, hal ini pula dapat menjadi jembatan untuk masyarakat ekonomi kecil dalam mendapatkan jalur pembiayaan, dimana pada sektor masyarakt akar rumput ini sering tidak tersentuh oleh layanan perbankan. Sehingga akses terhadap keuangan akan lebih merata dan menjadi pemacu roda ekonomi nasional.

Model ini diharapkan mampu menjadi solusi perekonomian Indonesia di masa depan, mengingat belum meratanya tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia saat ini. Sebagai hasilnya, hal tersebut dapat membantu menggerakan roda perekonomian secara nasional dan menjaga pertumbuhan ekonomi pada kondisi yang diharapkan.

Tags:

Artikel Terkait

what is the digital economy

What is the Digital Economy? Learn How Digitalization is Making SEA an Engine of Growth!

role of entrepreneurship

The Role of Entrepreneurship: Driving Economic Transformation in Emerging Markets

women's financial inclusion

How Women's Financial Inclusion Can Transform Their Lives

value creation

A Value Creation Comes by Scaling Impacts through Innovation & Transformation

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://access.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png