small_perjalanan-carline-darjanto-merintis-bisnis-sampai-masuk-forbes-asia.jpeg

thumbnail_perjalanan-carline-darjanto-merintis-bisnis-sampai-masuk-forbes-asia.jpeg

perjalanan-carline-darjanto-merintis-bisnis-sampai-masuk-forbes-asia.jpeg

Apakah Anda pernah mendengar salah satu brand fashion Cotton Ink? Carline Darjanto adalah entrepreneur Indonesia yang menjadi sosok di balik brand tersebut, dengan menciptakan sebuah ikon baru dalam bidang fashion. Bahkan entrepreneur yang juga <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/apa-itu-merdeka-finansial-dan-apa-saja-contohnya/">merdeka finansial</a> ini, berhasil masuk ke dalam 30 orang yang berusia di bawah 30 tahun di Asia versi Forbes. 



Awal Mula Berdirinya Brand Cotton Ink



Carline sepertinya memang tidak dapat dipisahkan dengan dunia fashion, karena memang sudah sejak berada di SMA ia berkutat di dalamnya. Carline juga pernah belajar di LaSalle College of Fashion. Sekitar akhir November pada tahun 2008, Carline dan Ria Sarwono yang merupakan sahabatnya di bangku SMP membuat sebuah brand yang diberi nama Cotton Ink.



Kaos pertama yang mereka jual adalah kaos-kaos dengan gambar wajah Barack Obama ketika pada saat itu ramai diperbincangkan karena menjadi presiden Amerika. Pada awalnya, mereka hanya bertujuan menambah uang saku setelah lulus dari kuliah. Tetapi ternyata jumlah permintaan dan pesanan terus meningkat, sehingga mereka bertekad membangun Cotton Ink lebih serius.



Baca Juga: - <a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/cerita-mitra/siti-saya-mau-majukan-usaha-tenun-bersama-ibu-ibu-sekitar-2/">Siti: Saya Mau Majukan Usaha Tenun Bersama Ibu-Ibu Sekitar</a> - <a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/cerita-mitra/perempuan-inspiratif-indonesia-dalam-30-under-30-versi-forbes/">Perempuan Inspiratif Indonesia dalam 30 Under 30 Versi Forbes</a>



Carline yang sudah mempunyai bekal ilmu dan pengalaman bekerja di bidang garmen, membuatnya sukses dalam membangun brand miliknya. Cotton Ink pun menjadi terkenal, terlebih lagi untuk para pecinta dunia fashion. Cotton Ink sendiri menyediakan berbagai jenis produk seperti bawahan, pakaian, tas, outerwear hingga syal. 



Mendapatkan Momen yang Tepat



Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa dua sahabat ini memulai membuat brand dengan kaos Barack Obama. Mereka berdua pun mendapatkan momen yang tepat. Sehingga produk yang dijual ditambahkan, seperti aksesoris wanita, syal dan legging. Namun syal adalah produk produk yang paling laris di antara produk yang dipasarkan.



Alasan syal yang diproduksi Cotton Ink sangat laku adalah syal yang diproduksi dibuat dari tubular, yaitu bahan kaos tanpa jahitan yang berbentuk lingkaran. Tubular sendiri memang masih jarang dipakai di Indonesia. Carline pun mampu menghadirkan produk-produknya dengan berbagai inovasi dan kreativitas. Hal tersebut membuat brand Cotton Ink dicintai dan dikenal banyak orang.



Bahan kain yang dipakai merupakan dominan dari cotton yang diperoleh dari Indonesia sendiri. Sementara untuk produk tasnya, bahan yang dipilih yaitu kulit imitasi. Produk-produk Cotton Ink dipasarkan dengan rentangan harga mulai dari Rp 69.000,- sampai dengan Rp 349.000,-. Omset tertinggi yang dihasilkan Cotton Ink, 80%-nya berasal dari produk pakaian.



Anda pun bisa seperti Carline Darjanto untuk merdeka finansial, dengan cara mendanai para perempuan tangguh <a href="http://www.amartha.com">Amartha</a>. Dapatkan bagi hasil sampai 15% flat per tahun. Anda tidak perlu takut, karena Amartha telah bekerja sama dengan Jamkrindo (Perusahaan Penjamin Kredit dan Asuransi Jiwa).

Perjalanan Carline Darjanto Merintis Bisnis Sampai Masuk Forbes Asia

large_perempuan-inspiratif-indonesia-dalam-30-under-30-versi-forbes.jpeg

medium_perempuan-inspiratif-indonesia-dalam-30-under-30-versi-forbes.jpeg

small_perempuan-inspiratif-indonesia-dalam-30-under-30-versi-forbes.jpeg

thumbnail_perempuan-inspiratif-indonesia-dalam-30-under-30-versi-forbes.jpeg

perempuan-inspiratif-indonesia-dalam-30-under-30-versi-forbes.jpeg

<h3>Menjadi perempuan bukanlah halangan untuk berkarya. Hal tersebut dibuktikan oleh 4 perempuan Indonesia ini yang berhasil masuk dalam kategori “30 Under 30” Forbes.  </h3>



Baru-baru ini Forbes merilis daftar “30 Under 30” tingkat Asia tahun 2019. Majalah asal Amerika Serikat ini setiap tahunnya menyeleksi pemuda yang sukses membangun bisnis dari 23 negara dengan ruang lingkup 10 bidang industri. Bangganya, di dalam daftar nama tersebut beberapa di antaranya merupakan perempuan yang asal Indonesia.



Tidak hanya sukses menjalankan bisnis, para perempuan ini juga bisa menjadi inspirasi perempuan-perempuan lain untuk berani menjadi womanpreneur. Kiprah mereka bukan semata-mata untuk mencari materi, namun memberikan impact bagi sosial.&nbsp;



Berikut prestasi perempuan-perempuan Indonesia yang masuk dalam daftar “30 Under 30” versi majalah Forbes:



Amanda Susanti Cole (Sayurbox)



<figure class="wp-block-gallery columns-1 is-cropped"><ul class="blocks-gallery-grid"><li class="blocks-gallery-item"><figure><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/maxresdefault_2_1024x576_a245693bb6.jpg" alt="" data-id="6903" data-full-url="https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2020/03/maxresdefault-2.jpg" data-link="https://blog.amartha.com/?attachment_id=6903" class="wp-image-6903"/></figure></li></ul><figcaption class="blocks-gallery-caption">Source ; Good News From Indonesia</figcaption></figure>



“Rantai distribusi pangan Indonesia yang panjang, sangat merugikan petani.” Begitulah pemikiran Amanda Cole sebelum mendirikan bisnisnya. Perempuan berusia 29 tahun ini memutuskan keluar dari pekerjaannya untuk mendirikan perkebunan sendiri, dan mulai menjalankan bisnis agrikultur pada tahun 2016. Dari ide perkebunannya terciptalah Sayurbox, sebuah platform yang dikhususkan untuk berbelanja sayur-mayur segar langsung dari petani.



Platform yang memiliki slogan; “klik, panen, kirim” tersebut hingga saat ini telah bekerjasama dengan 300 perkebunan, dan menjual sebanyak 1.8 juta kilogram buah dan sayur sepanjang tahun 2019. Selain membantu petani, Sayurbox juga berkontribusi mengurangi sampah plastik. Karena dalam pengirimannya, Sayurbox meminimalisir menggunakan wadah plastik.&nbsp;



Hingga hari ini platform buatan Amanda Cole tersebut telah melayani lebih dari 50.000 pelanggan dan melakukan 1.000 pengiriman dalam sehari. Tidak sampai di situ, Sayurbox juga pernah memenangkan kompetisi Startup Seedstars Jakarta dan menerima pendanaan lebih dari 2 juta USD.



Gitta Amelia (Everhaus)



<figure class="wp-block-image size-large td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2020/03/b360166df213ee481e3b7fb153738981.jpg"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/b360166df213ee481e3b7fb153738981_1004x1024_576f008b2a.jpg" alt="" class="wp-image-6904"/><figcaption>Source : MediaIndonesia</figcaption></figure>



Gitta Amelia merupakan alumnus Wharton School di University of Pennsylvania yang memilih untuk berbisnis di bidang impact investment. Perempuan inspiratif ini mendirikan Everhaus, sebuah perusahaan modal ventura yang bergerak di bidang pendanaan dan investasi. Everhaus membantu perusahaan-perusahaan lain dengan menyediakan layanan finansial.



Pendirian Everhaus ini memiliki tujuan untuk membantu anak muda lebih berani mengembangkan usahanya. Menurut Forbes, hingga saat ini Everhaus sudah memiliki nilai investasi sebesar 35 juta USD. Pada tahun 2018, EverHaus mendapat peringkat di Crunchbase sebagai perusahaan baru yang paling aktif berdasarkan jumlah kesepakatan di Indonesia.



Denica Flesch (Sukkhacitta)



<figure class="wp-block-image size-large td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2020/03/Denica-Flesch-Edit-2-resize.jpeg"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/Denica_Flesch_Edit_2_resize_1024x683_e3110c21f8.jpeg" alt="" class="wp-image-6905"/><figcaption>Source : Angin.Id</figcaption></figure>



Pengrajin kain-kain lokal Indonesia makin meredup dari waktu ke waktu, hal tersebut membangkitkan ide seorang perempuan bernama; Denica Flesch. Dia adalah pendiri Sukkhacitta, sebuah bisnis sosial yang bertujuan mempertahankan warisan budaya asli Indonesia, mulai dari kain ikat, Sidan, batik, hingga pewarna alami.&nbsp;



Sukkhacitta membantu para pengrajin dalam proses pembuatan hingga pemasaran hasil karyanya. Awalnya bisnis ini didirikan untuk membantu pengrajin lokal yang berlokasi di Jawa Tengah, Jawa Timur, Flores, dan Kalimantan. Menariknya, dengan melakukan pembelian di Sukkhacitta, kita sama halnya dengan berdonasi untuk program pembangunan sekolah yang diadakan oleh Sukkhacitta.



Tiffany Robyn Soetikno (Global Urban Esensial)



<figure class="wp-block-image size-large"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/tiffany_robyn_soetikno_millenial_inovator_lewat_startup_kesehatan_c349606514.jpg" alt="" class="wp-image-6906"/><figcaption>Source : kenangan.com</figcaption></figure>



Salah satu perempuan cerdas Indonesia yang masuk dalam daftar “30 Under 30” lainnya adalah Tiffany Robyn Soetikno. Pada tahun 2015, Tifanny mendirikan perusahaan bernama Global Urban Essentials (GUE). Perusahaan ini merupakan sebuah terobosan terbaru bagi perbaikan sistem kesehatan di Indonesia yang memadukan kesehatan dan teknologi digital.&nbsp;



Tujuan GUE adalah memudahkan pasien mendapatkan fasilitas pengobatan serta agar kualitas kesehatan Indonesia berkembang lebih baik, mudah dan efisien untuk diakses. GUE memiliki beberapa fasilitas, antara lain online health publisher, aplikasi mobile parenting, aplikasi diabes, hingga online healtcare marketplace. Hingga saat ini, GUE telah sukses melayani lebih dari 400.000 pengguna.&nbsp;

Perempuan Inspiratif Indonesia dalam “30 Under 30” Versi Forbes

medium_crazy-rich-ini-10-orang-terkaya-indonesia-versi-forbes-tahun-2019.jpeg

small_crazy-rich-ini-10-orang-terkaya-indonesia-versi-forbes-tahun-2019.jpeg

thumbnail_crazy-rich-ini-10-orang-terkaya-indonesia-versi-forbes-tahun-2019.jpeg

crazy-rich-ini-10-orang-terkaya-indonesia-versi-forbes-tahun-2019.jpeg

Forbes baru saja merilis daftar orang terkaya Indonesia versi tahun 2019. Meskipun terbilang sedang mengalami perlambatan ekonomi, ternyata ada banyak orang Indonesia yang berhasil menambah harta mereka hingga US$5,6 Miliar atau sekitar Rp78,98 Triliun (dihitung menggunakan Rp14.105 terhadap dolar AS).

Daftar tersebut disusun menggunakan informasi kepemilikan saham dan keuangan yang diperoleh dari keluarga dan individu, bursa efek, laporan tahunan dan analis. Peringkat tersebut juga mencantumkan kekayaan individu dan keluarga, termasuk yang dibagi di antara kerabat. Perusahaan swasta juga dinilai berdasarkan perusahaan serupa yang diperdagangkan secara publik. Kekayaan public dihitung berdasarkan harga saham dan nilai tukar pada 19 November 2019.

Lalu, siapa saja 10 besar orang terkaya Indonesia versi Forbes Tahun 2019?
<ol>
 	<li>       Budi dan Michael Hartono dengan total kekayaan US$37,3 Miliar</li>
 	<li>       Widjaja Family dengan total kekayaan US$9,6 Miliar</li>
 	<li>       Prajogo Pangestu dengan total kekayaan US$7,6 Miliar</li>
 	<li>       Susilo Wonowidjojo dengan total kekayaan US$6,6 Miliar</li>
 	<li>       Sri Prakash Lohia dengan total kekayaan US$5,6 Miliar</li>
 	<li>       Anthoni Salim dengan total kekayaan US$5,5 Miliar</li>
 	<li>       Tahir dengan total kekayaan US$4,8 Miliar</li>
 	<li>       Boenjamin Setiawan dengan total kekayaan US$4,35 Miliar</li>
 	<li>       Chairul Tanjung dengan total kekayaan US$3,6 Miliar</li>
 	<li>     Jogi Hendra Atmadja dengan total kekayaan US$3 Miliar</li>
</ol>
Nah, apakah kamu tertarik menjadi orang terkaya Indonesia selanjutnya? Kalau iya, salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan melakukan <a href="https://amartha.com/id_ID/">investasi</a>. Di zaman yang canggih ini, investasi bisa dilakukan secara online, misalnya saja P2P Lending Amartha.

Tak hanya mendapatkan keuntungan sampai 15% flat per tahun, kamu juga bisa memberikan kontribusi yang nyata bagi Indonesia karena telah mewujudkan kesejahteraan yang merata bagi ibu-ibu di pedesaan. Mulai sejak sekarang dengan #MenjadiAmartha. Cek informasi selengkapnya di amartha.com!

Crazy Rich, Ini 10 Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes Tahun 2019

medium_inilah-5-orang-terkaya-di-dunia.jpeg

small_inilah-5-orang-terkaya-di-dunia.jpeg

thumbnail_inilah-5-orang-terkaya-di-dunia.jpeg

inilah-5-orang-terkaya-di-dunia.jpeg

Majalah bisnis Forbes telah mengumumkan orang-orang terkaya di dunia. Orang - orang kaya ini merupakan entrepreneur yang berhasil mengembangkan usahanya. Beberapa orang kaya ini merupakan pemilik perusahaan teknologi. Mereka menjadi kaya berkat inovasi-inovasinya untuk teknologi di seluruh dunia.

Teknologi telah mengubah dunia. Bahkan, teknologi mengubah kebiasaan masyarakat. Misalnya, ketika dahulu orang berbelanja di toko ponsel atau toko baju untuk membeli. Kini, masyarakat dapat membelinya di toko online. Ya, perusahaan e-commerce telah menjamur di dunia. Banyak perusahaan-perusahaan e-commerce bermunculan untuk memudahkan masyarakat berbelanja.

Begitu juga dengan transportasi yang semakin mudah dengan adanya transportasi online. Kedepan, para pemilik perusahaan teknologi akan mendominasi orang terkaya di dunia. Lima orang ini merupakan orang terkarya di dunia versi Forbes. Tiga orang merupakan pemilik perusahaan teknologi. Karena itu, prospek menjadi orang kaya di perusahaan teknologi sangat besar. Mereka adalah contohnya. Berikut daftar 5 orang terkaya di dunia,

Jeff Bezos

Jeff Bezos merupakan pemilik perusahan perdagangan online terbesar di Amerika Serikat, Amazon. Dia menjadi orang pertama yang memiliki kekayaan mencapai 100 miliar dollar AS. Bahkan, dia memiliki total kekayaan bersih sebesar 112 miliar AS. Amazon yang berdiri pada 1994 ini dulu hanya menjual buku, tetapi berkembang dengan menjual peralatan elektronik dan rumah tangga. 

Bill Gates

Bill Gates yang merupakan pendiri Microsoft mempunyai total kekayaan bersih sebesar 90 miliar dollar AS. Perusahaan perangkat lunak ini telah berdiri sejak 1975. Sejak 1987, dia telah masuk dalam daftar orang terkaya di Forbes. Sejak 1995 hingga 2017, dia menduduki peringkat pertama. Namun, pada 2018, posisinya digeser oleh Jeff Bezos.

Warren Buffet

Warren Buffet memiliki total kekayaan bersih sebesar 84 miliar dollar AS dan memiliki lebih dari 60 saham perusahaan. Dia merupakan investor tersukses di dunia. 

Bernard Arnault

Merek Louis Vuitton pasti sudah tak asing lagi di dunia fesyen. Perusahaan asal Perancis ini telah menjadi merek terkenal di dunia. Bahkan, salah satu perusahaan fesyen yang menjual produknya dengan harga mahal. Perusahaan yang berdiri sejak 1864 ini telah beroperasi di 50 negara dengan 460 toko di dunia.

Mark Zuckerberg

Mark yang merupakan pendiri dan CEO jejaring sosial Facebook memiliki total kekayaan bersih sebesar 71 miliar dollas AS. Dia merupakan orang kaya termuda di usianya yang ke 34 tahun. Pada 2010, dia masuk dalam daftar 100 orang terkaya dan berpengaruh di majalah Time.

Inilah 5 Orang Terkaya di Dunia

medium_amartha-raih-penghargaan-dari-forbes-indonesia.jpeg

small_amartha-raih-penghargaan-dari-forbes-indonesia.jpeg

thumbnail_amartha-raih-penghargaan-dari-forbes-indonesia.jpeg

amartha-raih-penghargaan-dari-forbes-indonesia.jpeg

Amartha meraih penghargaan "30 Promising Growth-stage Startups 2018" dari Forbes Indonesia. Penghargaan ini diberikan kepada start up terbaik di beberapa sektor serta berpotensi menjadi "the next unicorn" di Indonesia.
Salah satu kriteria pemilihan dari penghargaan ini adalah perusahaan yang sudah melalui pendanaan Series A atau telah menjadi Series B di Indonesia.
“Saya berterima kasih kepada Forbes Indonesia atas penghargaan ini. Penghargaan ini akan memacu kami untuk terus berkarya untuk kemajuan ekonomi Indonesia terutama untuk pengusaha-pengusaha mikro perempuan di pedesaan,” kata Pendiri dan CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra di  Forbes Indonesia Digital Conference 2018, Fairmont Hotel, Jakarta, Senin (1/10).
Amartha merupakan perusahaan fintech yang bergerak di peer to peer lending. Perusahaan yang berdiri sejak 2010 ini awalnya berdiri sebagai microfinance. Namun, pada 2016, perusahaan ini menjadi P2P lending.
“Dengan perubahan ini, teknologi finansial telah meningkatkan efisiensi operasional sehingga dapat menjangkau desa-desa terpencil dan memproses pengajuan pinjaman dengan lebih cepat,” ujar Andi.
Amartha terus berusaha untuk memajukan ekonomi di pedesaan dengan P2P lending. Saat ini, perusahaan yang telah menjangkau pulau Jawa ini telah memberdayakan 138.000 pengusaha mikro perempuan. “Amartha menghubungkan orang-orang baik di kota yang ingin membantu mendanai usaha para pengusaha mikro perempuan di pedesaan,” ucap Andi.


[caption id="attachment_2687" align="aligncenter" width="1400"]<img class="wp-image-2687 size-full" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Yuan_1651_fe540291d4.jpg" alt="Amartha Raih Penghargaan dari Forbes Indonesia" width="1400" height="935" /> CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra bersama beberapa startup yang meraih penghargaan dari Forbes Indonesia[/caption]
Hal penting yang dilakukan oleh Amartha adalah melakukan pelatihan literasi keuangan dan memberdayakan mereka secara ekonomi untuk mempersiapkan keluarga sejahtera. Amartha juga memberikan. “Selama tahun 2017, sebanyak 70,977 perempuan telah dilatih dan didampingi untuk menjadi pengusaha mikro yang tangguh dan setara.” jelas Andi.
Ini bukan pertama kalinya Amartha meraih penghargaan. Pada 2017, perusahaan ini telah meraih penghargaan dari Kadin DKI Jakarta, Republika Syariah Award, dan Marketeers. Amartha juga menjadi pemenang pertama di Sankalp Award yang digagas oleh Aavishkaar-Intellecap Group untuk mendorong ekosistem startup sosial di Asia Tenggara.
Pada 2018, Amartha menjadi pemenang dalam InnovationXchange (iXc), Frontier Innovators  yang diinisiasi pemerintah Australia, sebagai perusahaan yang telah memberikan dampak sosial bagi masyarakat Indo-Pasifik.

Amartha Raih Penghargaan dari Forbes Indonesia

Tag: forbes