icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Mitra / Cerita Mitra / Business Partner Hebat Amartha, Garda Terdepan di Desa
icon-lang
icon-lang

Business Partner Hebat Amartha, Garda Terdepan di Desa

By Team Amartha Blog - 10 Nov 2018 - 3 min membaca

“Kami ingin mengentaskan kemiskinan di Indonesia agar kesejahteraan bersama dapat tercapai bersama,” kata Business Partner Amartha, Putri Wahyuni. Kalimat itu selalu terekam dalam pikiran Putri yang tak pernah kenal menyerah untuk membantu para pengusaha mikro di pedesaan. Dia tahu pekerjaan sebagai Business Partner (BP) tidak mudah, Namun, berkat tekad kuat untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Dia berani menjalani pekerjaan ini. “Sebagai seorang BP, kalau saya sih berkerja itu adalah ibadah, datangnya harus dalam hati karena kita menolong ibu-ibu untuk mendapatkan pinjaman mudah tanpa jaminan supaya usahanya ibu-ibu bisa lebih baik lagi,” jelasnya. Putri bahagia jika dapat melihat usaha ibu-ibu itu dapat sukses. Bahkan, dia dapat melihat usaha ibu itu dari awal berjuang hingga sekarang. “Saya senang kalau melihat ibu-ibu dari awal setengah terus jadi penuh dan dia juga nyaman dengan Amartha. Lalu, dia melanjutkan kembali di Amartha,” tuturnya. Begitu juga dengan Faqih Alfaatan yang harus mengarungi medan yang cukup sulit saat berkunjung ke desa. Ini karena, dia harus mengunjungi beberapa ibu yang berada di pelosok desa yang tak memiliki akses  jalan yang memadai. “Saya naik motor pergi ke desa, terus banyak jalan yang belum rata, masih tanah, batu dan kerikil juga. Saya harus naik turun gunung dengan kanan dan kiri  jurang. Itu unexpected banget sih. Terus disini penduduknya juga kurang merata ya. Enggak begitu padatlah. Jadi kalau ban motor bocor di jalan susah untuk cari tambal ban. Saya harus bawa motor ke dekat-dekat kota, baru dapat tambal ban” ungkapnya.

Team Garda Terdepan Amartha

Sebagai garda terdepan Amartha, Faqih menyadari bahwa tugasnya sangat penting. Pasalnya, dia mengemban tugas untuk kesejahteraan para pelaku usaha mikro tersebut. Dia juga harus tetap melayani ibu-ibu dalam berbisnis. “Kita itu kan pion di Amartha. Jadi, kami yang paling depan di Amartha. Kita bagian dari wajah Amartha. Makanya, kita harus tetap memberikan pelayanan terbaik untuk ibu-ibu,” terangnya. Febrina Arisita Permatasari mengaku BP juga harus sopan dan ramah terhadap ibu-ibu. Tak hanya melayani, tetapi juga harus memiliki hati melayani kepada para pelaku usaha mikro tersebut. Selain itu, dia juga harus kerja ekstra keras ke lokasi-loaksi tersebut. Ini karena, jarak tempuh yang jauh dari satu kumpulan ke kumpulan yang lain. Seperti diketahui, Amartha menggunakan sistem Tanggung Renteng yang mengharuskan setiap daerah memiliki kelompok dari 15 - 20 pelaku usaha mikro. Kelompok itu disebut majelis yang bertugas untuk berdiskusi dan menolong pelaku usaha mikro jika suatu waktu usahanya mengalami permasalahan.  “ Kalau medannya Mojopacet lumayan menguras tenaga karena jarak tempuh juga jauh dari satu kumpulan ke kumpulan lain. Selain itu, kita sebagai BP juga tiap hari ketemu sama ibu-ibu. Bertanya kesulitan dan masalah yang sedang mereka hadapi. Sebagai BP juga kita harus menolong ibu-ibu agar usahanya sukses. Banyak ibu-ibu yang sukses dalam menjalani usaha. Kami pun ikut senang bahwa Amartha turut membantu usaha mereka," terangnya.

Solidaritas yang Tinggi pada Tim Amartha

Di dalam tubuh Amartha, mereka juga mempunyai solidaritas yang tinggi. Setiap permasalahan dibicarakan dengan musyawarah. Mereka pun menganggap sebagai keluarga kedua. “Kami pun di tim sudah seperti keluarga. Kalau ada kendala atau masalah kita ngobrol bareng. Sudah seperti keluarga kedua Amartha. Kami juga ada gaji pokok, bonus dan asuransi kesehatan,” tutupnya. Di Hari Pahlawan ini, mereka termasuk dalam pahlawan - pahlawan Amartha. Mereka berjuang untuk mengentaskan kemiskinan di desa. Dengan semangat juang untuk kemajuan usaha mikro di daerahnya, banyak perempuan tangguh pelaku usaha mikro yang terbantu oleh mereka. Mari kita ikut serta dalam memberantas kemiskinan di Indonesia dengan ikut menjadi pendana di Amartha. Anda dapat membantu pelaku usaha mikro perempuan di pedesaan mulai dari Rp 3 juta. Anda akan mendapatkan keuntungan menarik hingga 15 %. Nah, tunggu apa lagi? Yuk, kita memberikan dampak sosial untuk masyarakat di desa. [embed]